Ada sholat wajib, ada sholat sunnah. Secara khusus, Ustaz Muhammad Ikhwan Kapai, Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Wahdah Islamiyah (WI) Sulawesi Tenggara membahas sholat sunnah. Seperti apa?
Ustaz Ikhwan yang kali ini merayakan Idul Fitri di Kabaena Barat, berangkat beberapa hari sebelum 1 Syawal, membahas sholat-sholat sunnah dalam taklim setelah Maghrib di Masjid Bahrul Ulum, Kelurahan Sikeli, Kecamatan Kabaena Barat, Kabupaten Bombana. Waktu pelaksanaannya adalah Kamis (3/4/2025) kemarin.
Dibangun di Atas Lima Pilar
Sebelumnya, Ustaz Ikhwan membahas tentang pondasi dasar Islam atau yang lebih dikenal dengan Rukun Islam. Ada lima pilar yang beliau sebutkan, yaitu: syahadat, sholat, zakat, puasa, dan haji bagi yang mampu.
Adapun untuk sholat sunnah sendiri, seperti sholat sunnah rawatib, disebutkan dalam sebuah hadits: Dari Ummu Habibah radhiyallahu ‘anha, istri Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, dia berkata, “Aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda,
مَا مِنْ عَبْدٍ مُسْلِمٍ يُصَلِّى لِلَّهِ كُلَّ يَوْمٍ ثِنْتَىْ عَشْرَةَ رَكْعَةً تَطَوُّعًا غَيْرَ فَرِيضَةٍ إِلاَّ بَنَى اللَّهُ لَهُ بَيْتًا فِى الْجَنَّةِ أَوْ إِلاَّ بُنِىَ لَهُ بَيْتٌ فِى الْجَنَّةِ. قَالَتْ أُمُّ حَبِيبَةَ فَمَا بَرِحْتُ أُصَلِّيهِنَّ بَعْدُ
‘Seorang hamba yang muslim melakukan sholat sunnah yang bukan wajib karena Allah (sebanyak) dua belas rakaat dalam setiap hari, maka Allah akan membangunkan baginya sebuah rumah (istana) di surga.’ (Kemudian) Ummu Habibah radhiyallahu ‘anha berkata, “Setelah aku mendengar hadits ini aku tidak pernah meninggalkan sholat-sholat tersebut.” (HR Muslim nomor 728)
Ketika Safar
Dalam kondisi safar, memang berbeda dengan saat kondisi mukim. Ketika kondisi safar, Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam meninggalkan semua sholat sunnah, kecuali sholat sunnah qabliyah Subuh. Adapun untuk sholat sunnah sebelum Subuh ini terdapat dua dalil yang disampaikan Ustaz Ikhwan:
Keutamaan sholat sunnah subuh ini secara khusus juga disebutkan oleh Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam:
رَكْعَتَا الْفَجْرِ خَيْرٌ مِنْ الدُّنْيَا وَمَا فِيهَا
“Dua rakaat sholat sunnah subuh lebih baik daripada dunia dan seluruh isinya.” (HR. Muslim725).
Baca Juga: Antara Memindahkan Batu dan Membaca Al-Qur’an Bagi Orang Munafik
Jika tidak sempat atau terlewat sholat sunnah sebelum Subuh, maka berikut dalilnya:
Diriwayatkan dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda,
مَنْ لَمْ يُصَلِّ رَكْعَتَيِ الفَجْرِ فَلْيُصَلِّهِمَا بَعْدَ مَا تَطْلُعُ الشَّمْسُ
“Barangsiapa yang belum melaksanakan sholat dua raka’at fajar, maka hendaklah mengerjakannya setelah matahari terbit.” (HR. Tirmidzi no. 423, dinilai shahih oleh Al-Albani)
Sholat Sunnah Sebelum Dzuhur dan Tempat Pelaksanaan Sholat Sunnah
Selain sholat sunnah sebelum Subuh, ada pula yang disampaikan oleh Ustaz Ikhwan, yaitu: sholat sunnah sebelum Dzuhur. Beliau mengambil dalil sebagai berikut:
Ummu Habibah radhiyallahu ‘anha meriwayatkan bahwasanya beliau mendengar Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda:
منْ حَافظَ عَلى أَرْبَعِ ركعَاتٍ قَبْلَ الظُّهْرِ، وَأَرْبعٍ بَعْدَهَا، حَرَّمهُ اللَّه عَلَى النَّارَ
“Barangsiapa yang senantiasa menjaga empat rakaat sebelum Dzuhur dan 4 rakaat setelahnya, Allah akan mengharamkan neraka atasnya.” (HR. Abu Dawud 1269, Tirmidzi 428, An-Nasai, Ibnu Majah, dishahihkan oleh Al-Albani)
Bagaimana kebiasaan Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam terkait sholat sunnah ini? Ternyata, beliau memang mengerjakannya di rumah. Jadi, sholat wajibnya di masjid, sedangkan sholat sunnahnya dilakukan di rumah.
Waallahu ‘alam bisshawab.
Sumber: