Malam Jum’at termasuk malam yang berkah, apalagi jika keberkahan tersebut membahas ilmu syar’i. Ditambah dengan pembahasan seputar permasalahan yang termasuk paling besar umat Islam ini, yaitu: penderitaan Palestina oleh Israel. Apa saja yang dibahas?
Muslimah Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Wahdah Islamiyah (WI) Sulawesi Tenggara (Sultra) bersama Wahdah Inspirasi Zakat (WIZ) dan Komite Solidaritas Palestina (Kita Palestina) menggelar Pekan Edukasi: Palestina Memanggil pada Kamis (17/4/2025) dimulai pada pukul 20.00 WITA melalui media Zoom Meeting.
Pembicara utama yang dihadirkan adalah Ustaz Syaiful Yusuf, Lc, MA. Namun, sebelum pembahasan beliau tentang 15 poin fatwa ulama internasional, kegiatan tersebut diawali oleh penyampaian dari Ketua DPW WI Sultra, Ustaz Muhammad Ikhwan Kapai.
Cuma Sementara
Ustaz Ikhwan mengungkapkan bahwa penduduk Gaza mengalami kondisi yang cuma sementara. Ditegaskan beliau, “Digembirakan sementara ketika gencatan senjata, tetapi dilanggar Israel dengan wataknya yang tidak berubah dari dulu.”
Beliau juga menyampaikan bahwa upaya untuk membantu Palestina melalui donasi Rp2.000,00. “Tetapi donasi ini ada yang memberi lebih,” ujarnya.
Sementara untuk bantuan donasi ini, dalam rangka menjaga amanah, WIZ juga mengundang media.
Antara Ayam dan Manusia
Sesi berikutnya adalah penyampaian dari Pemimpin Umum WI, Ustaz Dr. K.H. Muhammad Zaitun Rasmin, Lc, MA. Beliau langsung menusuk pembahasan tentang Palestina ini dengan mengatakan, “Tidak ada kata yang pantas untuk menggambarkan kebiadaban Israel. Seandainya ada seribu ayam dibantai, maka dunia akan protes karena tidak berperikebinatangan.”
Beliau juga menyebutkan tentang kondisi umat Islam sekarang. “Kelemahan dan kelalaian kita, tetapi malam ini mau bangkit, meskipun sedikit. Tapi sedikit lebih baik daripada tidak ada sama sekali.”
Optimisme juga terus digaungkan oleh Ustaz Zaitun, “Meskipun ini kecil, tetapi bisa bernilai ikhlas. Melakukan apapun yang kita bisa, selama tidak bertentangan dengan syariat dan aturan yang berlaku. Mungkin suara kita sampai kepada Allah, semoga bisa meringankan dosa dan hisab kita.”
Tentang demo maupun aksi di jalan tentang Palestina, kata beliau, “Masih efektif kita demo? Masih efektif karena akan dicatat di sisi Allah Ta’ala.”
Ustaz Zaitun terus mendorong yang hadir untuk terus aktif, “Mari terus bergerak, berupaya, berusaha, dan semoga bisa mengundang berkah Allah Ta’ala.”
Tentang Fatwa Ulama Internasional
Ulama internasional telah berfatwa agar Palestina ini lebih dibantu, terutama bantuan militer. Senada dengan itu, Ustaz Zaitun berujar, “Fatwa ulama ini sangat penting. Kewajiban mempertahankan wilayah ada pada penduduk setempat, kemudian di sekitarnya, dan terus di sekitarnya.”
Ketika bicara jarak, maka Ustaz Zaitun mengungkapkan, “Pembantaian ini terus berlangsung, maka tidak terbatas jarak. Fatwa ulama ini untuk menghentikan genosida. Fatwa ini dianggap negatif, dianggap jihad ini bukan wewenang ulama. Padahal ini kewajiban ulama, tidak harus meminta izin kepada pemimpinnya.”
“Bagi yang punya kemampuan, hendaknya melaksanakan fatwa tersebut. Jika banyak yang siap berjihad, maka itu akan menggetarkan Israel. Semoga fatwa ini terus menggelinding untuk menyadarkan umat,” lanjut beliau.
Pada bagian terakhir penyampaian Ustaz Zaitun, beliau mengutarakan, “Ini bukan penyerangan Israel, tetapi ini pembantaian atau genosida. Umat Islam harus bicara di mana-mana tentang jihad ini. Segala upaya telah dilakukan, mulai dari pembicaraan seputar Palestina sampai boikot, tetapi Israel tidak pernah berhenti, kecuali dengan kekuatan.”
Motivasi selanjutnya dari beliau, “Kita tidak boleh menunggu, tetapi harus mewujudkannya!”
Rizky Kurnia RahmanKetua Departemen Media, Komunikasi, dan Humas (Medikomhum) Dewan Pengurus Daerah (DPD) Wahdah Islamiyah Bombana
