Mencari Keridhoan Allah Menurut Ibnul Qayyim Rahimahullah

Ada seorang anak laki-laki yang ingin memilih pekerjaan berbeda dengan harapan dan keinginan orang tuanya. Meskipun pekerjaan tersebut halal, tetapi orang tuanya tidak ridho. Apa yang terjadi selanjutnya?

Anaknya berusaha untuk terus menjalani kehidupan seperti yang diinginkannya. Namun, karena orang tuanya tidak meridhoi, tidak mendukung dengan 100%, maka anak tersebut merasa berat juga menjalaninya. Anak tersebut merasa berat, karena ridho orang tuanya belum dipegang seutuhnya.

Kalau sudah tidak diridhoi begitu, maka biasanya tidak ada doa orang tua untuk anaknya. Bagaimana mau berdoa, orang tuanya tidak setuju dan tidak suka dengan pilihan si anak, kok! Doa ‘kan biasanya muncul dari perasaan yang tenang, apalagi untuk si buah hati. Jangan sampai, yang ada malah doa keburukan. Naudzubillah min dzalik.

Begitu Pula dengan Keridhoan Allah

ridho-Allah-1

Ridho orang tua sangatlah penting, apalagi ini ridho yang lebih tinggi lagi, yaitu: ridhonya Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Ini adalah barang yang mahal, bahkan sangatlah mahal. Tidak setiap hamba diridhoi Allah di dunia ini, apalagi nanti di akhirat nanti. Wuih!

Mungkin ada sebagian orang yang punya pekerjaan yang mapan, berpenghasilan tinggi, rasa-rasanya hidup makmur, tetapi tidak diridhoi Allah. Uangnya memang banyak dan berlimpah, tetapi rasanya kosong, hampa, dan sepi di hati. Hati kecilnya menjerit, bahwa pekerjaan tersebut tidak benar, tidak sesuai syariat Islam. Otomatis, kalau tidak sesuai syariat Islam, jelas tidak diridhoi Allah.

Buat apa sih menjalani hidup yang seperti itu? Apa menjalaninya karena penilaian orang? Ingin merasa hidup sukses, padahal itu cuma tampak di permukaan saja. Cuma kelihatannya saja sukses, tetapi makin hari, makin menuju ke jurang neraka. Sukses apanya kalau sudah masuk neraka? Sukses bersama setan dan orang-orang berdosa lainnya? Naudzubillah min dzalik.

Mau meninggalkan pekerjaan tersebut, rasanya kok berat amat, ya? Rasanya seperti mengangkat bumi ini. Padahal, bumi ini ringan saja kalau diangkat, tetapi dalam bentuk globe! Atau dalam bentuk peta dunia, itu ringan diangkat. Akan tetapi, kalau bumi yang sebenarnya, mana mampu manusia mengangkatnya? Bukankah manusia tinggal di dalamnya?

Kata Ibnul Qayyim Rahimahullah

Seorang murid Syaikhul Islam, Ibnu Taimiyyah rahimahullah, yaitu: Ibnul Qayyim rahimahullah, mempunyai perkataan yang bagus sekali untuk kita renungkan. Dalam kitab Madarij As-salikin (2/295), beliau berkata:

Sesungguhnya apabila jujur seorang hamba kepada Allah, maka Allah akan ridho terhadap amalannya, keadaannya, keyakinannya, dan maksud yang ditujunya.

Nah, jadi yang diperlukan memang jujur kepada Allah agar nantinya Allah ridho terhadap kita. Dan, sebenarnya mau jujur apa tidak, Allah pasti tahu yang ada dalam hati kita, kok. Makanya, lebih baik jujur bukan kepada Allah?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Copyright © 2025 wahdahbombana.or.id