Tablig Akbar Zulhijjah: Tebarkan Motivasi Raih Surga Keluarga Dunia dan Akhirat

Hari Ahad bagi banyak orang dipakai untuk istirahat maupun berkumpul bersama keluarga, namun bagaimana jika berkumpul di sini demi raih surga untuk keluarga di dunia dan akhirat? Lalu, caranya bagaimana?

Itulah yang menjadi fokus dalam acara Tablig Akbar Zulhijjah 1444 Hijriyah. Acara ini tepat pada Ahad (25/06/2023), diselenggarakan oleh Dewan Pengurus Daerah (DPD) Wahdah Islamiyah (WI) Bombana di Masjid An-Nur, kompleks Pondok Pesantren Al-Wahdah Bombana putri. Lokasinya ada di Kelurahan Lauru, Kecamatan Rumbia Tengah.

Seperti yang ditulis pada bagian awal, itu adalah perkataan dari Ustaz Akbar Jabba, S.Pd.I (Ketua DPD WI Bombana). “Mendatangi majelis ilmu di masjid memang tidak mudah.” Tambahnya.

Padahal, mendatangi majelis ilmu mempunyai keutamaan dan pahala yang besar. “Jangankan di bulan Zulhijjah, di luar bulan Zulhijjah saja, menghadiri majelis ilmu pahalanya sudah besar.” Kata Ustaz Akbar lagi.

Masuk Surga Mudah Atau Sulit? 

Jika pertanyaan pada subjudul itu ditanyakan kepada Anda, masuk surga itu sebenarnya mudah atau sulit? Kalau bagi Ustaz Akbar, jawabannya, “Mudah bagi yang dimudahkan. Kalau ditanya ke orang-orang, apakah ingin masuk surga, tentu jawabannya ingin. Namun, seperti dalam cerita, banyak orang mencintai Laila, tapi apakah Laila cinta kepada orang itu?”

Ustaz yang berasal dari Kabupaten Bone, Provinsi Sulawesi Selatan ini, memotivasi hadirin untuk terus menuntut ilmu. Ada alasan yang diungkapkannya. “Lewat ilmu, kita dapat hidayah. Lewat ilmu, kita dapat menjalankan ibadah dengan benar. Lewat ilmu, kita bisa bertauhid dan menjauhi syirik. Lewat ilmu, kita bisa meniru Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam. Lewat ilmu, kita bisa tahu perintah dan larangan dari Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam.” Begitu alasan yang disampaikannya.

Tentang keutamaan ilmu lagi, ujar ustaz yang tinggal di kawasan Ponpes Al-Wahdah Bombana putri ini, “Orang yang tahu ilmu, maka dia beribadah tidak asal-asalan. Sebaliknya yang tidak tahu ilmu, ibadahnya bisa salah.”

Merindukan Surga dan Pertanyaan Seorang Ibu Kepada Syekh Tentang Poligami

Fokus motivasi yang disampaikan Ustaz Akbar adalah harus selalu merindukan surga. “Imam Ibnu Taimiyah rahimahullah mengatakan, ‘Siapa yang tidak pernah merasakan surga dunia, maka dia tidak akan merasakan surga akhirat.'”

Lebih lanjut, jelas beliau, “Motivasi untuk mendapatkan surga dilihat dari amalan. Jika memang dijanjikan surga, maka kita harus berlomba-lomba. Kalau bersegera, bisa jadi bersama-sama. Sedangkan jika berlomba-lomba, ada yang lebih dulu, ada yang belakangan.”

Mengenai adab majelis, juga disampaikan oleh Ustaz Akbar. “Adab majelis ilmu adalah fokus. Tidak berbicara seperti anak kecil.”

Tambahan lagi, kali ini tentang hakikat dunia. “Dunia ini tidak ada nilainya di sisi Allah. Buktinya, dunia ini juga diserahkan kepada orang-orang kafir. Allah membeli harta dan jiwa orang mukmin dengan surga. Itulah barang dagangan Allah. Motivasi untuk mendapatkan surga bagi laki-laki, yaitu: bidadari. Ada seorang ibu yang bertanya kepada seorang syekh agar dirinya tidak dipoligami dengan bidadari di surga nanti. Syekh itu tertawa sambil berkata, ‘Ibu ini sudah menyakiti hati suaminya di dunia, masa mau menyakiti suaminya lagi di surga nanti?'”

Termasuk fitrah bagi laki-laki normal untuk berpoligami. Namun, Ustaz Akbar memberikan permisalan juga, “Perempuan muslimah di surga nanti tidak perlu takut atau khawatir dengan bidadari karena di surga nanti, perempuan muslimah di dunia akan menjadi ratunya bidadari. Jadi, tidak ada apa-apanya itu bidadari dibandingkan dengan muslimah di dunia. Sebabnya, para muslimah sudah banyak melalui ujian di dunia, sedangkan bidadari tidak. Bidadari diciptakan khusus oleh Allah bagi penghuni surga.”

Masih membahas motivasi merindukan surga, Ustaz Akbar berujar, “Kita mesti berharap surga Firdaus. Jangan minta emperan surga atau yang penting masuk surga. Kita harus optimis dan tidak boleh minder. Ada delapan pintu surga, bisa kita pilih. Ada pintu sholat, sedekah, puasa, dan lain-lain. Namun, kita tetap berharap bisa masuk surga dari pintu mana saja dan berharap masuk surga tanpa azab, tanpa hisab, serta dipanggil dari semua pintu.”

Terakhir, kaitannya dengan banyaknya kajian Islam sekarang, bagaimana tanggapan Ustaz Akbar? Kata beliau, “Banyak kajian Islam sekarang, tetapi apakah semuanya bisa diikuti? Ternyata tidak. Tanyakan dulu kepada ustaz, mana yang benar dan bisa diikuti?”

Penyampaian Ustaz Zaitun

Sekitar pukul 10.00 WITA, Ustaz Akbar dan MC, Ustaz Basran, undur diri karena Ustaz Dr. KH. Muh. Zaitun Rasmin, Lc, MA, sudah siap di layar. Beliau memang hadir secara online.

Beliau menyampaikan bahwa tablig akbar ini termasuk majelis ilmu. “Adanya majelis ilmu ini membuat kita bisa lebih mengenal Allah. Selain itu, juga sebagai belajar ilmu.” Kata Ustaz Zaitun.

Tentang surga, sebagaimana disebutkan dalam tema acara ini, beliau mengatakan, “Bagi yang ingin mendapatkan surga, harus ada pengorbanan tanpa batas. Orang nonmuslim juga ingin masuk surga, tetapi mereka tidak tahu jalannya.”

Perbedaan antara surga dunia dengan surga akhirat dijelaskan oleh Ustaz Zaitun, “Surga dunia itu bisa berupa ketenteraman atau kebahagiaan, tetapi belum tentu kesenangan. Atau bisa juga kesenangan, tetapi tidak luput dari kesulitan. Tapi di akhirat, seluruhnya adalah kebahagiaan sekaligus juga kesenangan. Memikirkan kesenangan di surga tidak akan pernah sampai. Namun, Allah telah memberikan gambaran. Ada pepohonan, perhiasan, mengalir di bawahnya sungai-sungai.”

Beliau menekankan jika wanita masuk surga yang nantinya akan mendapatkan perhiasan. “Khusus untuk wanita, selalu ingin perhiasan. Jika punya 1.000 perhiasan, inginnya 1.001. Begitu pula dengan sepatu. Jika punya 1.000 sepatu, maka inginnya 1.001.”

Ustaz Zaitun mengutip perkataan dari Imam Ibnul Qayyim rahimahullah, “Ada tiga surga, yaitu: surga akhirat, surga alam barzah, dan surga dunia. Begitu juga dengan neraka bagi orang kafir.”

Orang Badui, dijadikan kutipan kisah oleh beliau. “Ada kisah dikatakan kepada orang Badui yang bisa masuk surga bersama istrinya. Namun, dia kaget karena dia sudah bosan dengan istrinya. Ternyata, istrinya sudah tua.”

Dalam pengorbanan, selalu ada dalam bentuk harta. “Infaq kita yang ribuan atau jutaan rupiah, maka di surga nanti disiapkan balasannya sampai bermiliar-miliar. Di surga tidak ada rasa takut berlebihan dan rasa sedih berlebihan. Menekankan pada kata ‘berlebihan’ karena dua sifat tersebut selalu ada pada diri manusia.

Jika kita tidak mampu bersedekah atau berinfaq, maka lebih baik doakan. Begitu kata Ustaz Zaitun. Selain itu beliau menambahkan, “Perkataan baik dan doa lebih baik daripada bersedekah, tetapi kata-katanya menyakiti.”

Selain dengan harta, Ustaz Zaitun juga menekankan untuk berkorban dengan jiwa dan waktu. Sebelum beliau menutup tausyiahnya, beliau berujar, “Hubungan dengan istri termasuk ke dalam surga dunia yang bisa berujung kepada surga akhirat.”

Pada bagian akhir, Ustaz Zaitun mengajak kaum muslimin yang hadir di tabligh akbar tersebut untuk berdonasi di Pusat Dakwah Muslimah karena menjadi tempat untuk pembinaan kaum muslimah dan anak-anak.

Acara ini benar-benar berakhir pada pukul 11.30 WITA. Ditutup dengan doa kafaratul majelis oleh Ustaz Akbar. Hadirin pun membubarkan diri dan Insya Allah membawa ilmu dari tablig akbar ini. [RKR]