Kembalinya Sang Tamu Agung (Ringkasan Ceramah Tarawih Ustaz Akbar Jabba, Ketua DPD WI Bombana)
Pada malam kedua Ramadhan, Selasa (12/03/2024), Ustadz Akbar Jabba, S.Pd.I (Ketua DPD Wahdah Islamiyah Bombana) memberikan ceramah tarawih di Masjid An-Nur, kompleks Pesantren Al-Wahdah Bombana Putri. Beliau mengisi dengan judul “Kembalinya Sang Tamu Agung”.
Memasuki bulan suci Ramadhan, kita sebagai kaum muslimin memang harus menyambut dengan gembira. Sebagaimana hadits dari Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam:
ﻗَﺪْ ﺟَﺎﺀَﻛُﻢْ ﺭَﻣَﻀَﺎﻥُ، ﺷَﻬْﺮٌ ﻣُﺒَﺎﺭَﻙٌ، ﺍﻓْﺘَﺮَﺽَ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻜُﻢْ ﺻِﻴَﺎﻣَﻪُ، ﺗُﻔْﺘَﺢُ ﻓِﻴﻪِ ﺃَﺑْﻮَﺍﺏُ ﺍﻟْﺠَﻨَّﺔِ، ﻭَﺗُﻐْﻠَﻖُ ﻓِﻴﻪِ ﺃَﺑْﻮَﺍﺏُ ﺍﻟْﺠَﺤِﻴﻢِ، ﻭَﺗُﻐَﻞُّ ﻓِﻴﻪِ ﺍﻟﺸَّﻴَﺎﻃِﻴﻦُ، ﻓِﻴﻪِ ﻟَﻴْﻠَﺔٌ ﺧَﻴْﺮٌ ﻣِﻦْ ﺃَﻟْﻒِ ﺷَﻬْﺮٍ، ﻣَﻦْ ﺣُﺮِﻡَ ﺧَﻴْﺮَﻫَﺎ ﻓَﻘَﺪْ ﺣُﺮِﻡَ
“Telah datang kepada kalian Ramadhan, bulan yang diberkahi. Allah mewajibkan atas kalian berpuasa padanya. Pintu-pintu surga dibuka padanya. Pintu-pintu Jahim (neraka) ditutup. Setan-setan dibelenggu. Di dalamnya terdapat sebuah malam yang lebih baik dibandingkan 1000 bulan. Siapa yang dihalangi dari kebaikannya, maka sungguh ia terhalangi.” (HR. Ahmad dalam Al-Musnad (2/385). Dinilai shahih oleh Al-Arna’uth dalam Takhrijul Musnad (8991)).
Mengapa kita harus bergembira dengan datangnya bulan suci Ramadhan? Hal ini memang sangat dianjurkan oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Ibadah yang dilakukan dengan gembira dan sukacita, hal itu tentu lebih menyenangkan dibandingkan ibadah yang tidak dilakukan dengan gembira.
Kita bisa melihat bahwa berdirinya dalam sholat Tarawih bisa menghapuskan dosa-dosa. Namun, kegembiraan tidak hanya sekadar di lisan atau di hati, tetapi juga diaplikasikan dengan perbuatan. Itu bisa dilihat dari perbuatan-perbuatan kita, keseriusan kita dalam mengisi di bulan Ramadhan ini.
Jika sama saja mengisinya dengan bulan-bulan lain, maka itu belum menjadi tanda kegembiraan. Sebenarnya, apa yang membuat gembira bagi orang yang berpuasa? Ternyata, orang yang berpuasa itu mempunyai dua kegembiraan, yaitu: saat berbuka puasa dan ketika bertemu dengan Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Kita bergembira saat berbuka puasa, bukan karena semata-mata aneka makanannya. Kita bergembira karena pahala puasa sepanjang hari. Bisa dilihat dari hadits Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam:
ما من عبد يصوم يوما في سبيل الله إلا باعد الله بذالك وجهه عن النار سبعين خريفا
“Tidaklah seorang hamba yang berpuasa di jalan Allah kecuali akan Allah jauhkan dia (karena puasanya) dari neraka sejauh tujuh puluh musim” (H.R. Bukhari dan Muslim).
Puasa itu untuk Allah Subhanahu Wa Ta’ala dan Allah sendiri yang akan membalasnya. Kita bergembira dengan ibadah puasa ini karena berharap pahala puasa ini akan menjadi pemberat amal di akhirat nanti.
Allah menjanjikan orang akan dibebaskan dari api neraka di bulan Ramadhan. Puasa itu adalah perisai, maksudnya menjadi perisai dari perbuatan-perbuatan yang membatalkan puasa.
Doa Mustajab
Doa orang yang berpuasa itu mustajab. Makanya, kita ambil waktu satu menit untuk berdoa sebelum berbuka puasa. Lalu, ibadah apa yang termasuk paling utama di bulan Ramadhan? Jawabannya adalah umroh. Salah satu tujuan umroh di bulan Ramadhan adalah agar bisa i’tikaf secara full di Masjidil Haram. Untuk bisa mencapainya, jangan merasa tidak mungkin, sebab tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Masih tentang umroh, orang yang dipanggil itu bukan orang yang mampu saja, melainkan Allah akan memampukan orang tersebut. Bahkan bisa orang berangkat umroh itu tanpa biaya.
Dalam sebuah tayangan, seorang YouTuber mendatangi seorang buruh tani. Orang yang didatangi ini pekerjaannya menggarap lahan milik orang lain. YouTuber tersebut menanyakan yang paling diinginkan oleh buruh tani. Jawabannya ternyata mengagetkan, buruh tersebut ingin ke Ka’bah. Dia memimpikan untuk bisa kesana sejak lama.
Akhirnya, YouTuber tersebut memberikan yang diinginkan oleh si buruh tani. Begitulah kisah nyata tentang seseorang yang selalu berharap untuk bisa umroh dengan berdoa kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
