Ceramah Tarawih Malam ke-9 oleh Ustaz Syahril: Kenikmatan dalam Bulan Ramadhan
Namanya nikmat, memang harus disyukuri. Begitu pula kenikmatan saat bertemu dengan bulan suci Ramadhan, entah sampai akhirnya atau hanya di tengahnya.
Keberadaan kita di bulan Ramadhan ini menjadi suatu kebanggaan dan kesyukuran bagi kita.
Rasulullah shallallahu ‘alihi wa sallam bersabda,
ﻭَ ﻟِﻠَّﻪِ ﻋُﺘَﻘَﺎﺀُ ﻣِﻦَ ﺍﻟﻨَّﺎﺭِ، ﻭَ ﺫَﻟِﻚَ ﻛُﻞَّ ﻟَﻴْﻠَﺔٍ
“Dan Allah memiliki orang-orang yang dibebaskan dari neraka, yang demikian itu terjadi pada setiap malam.” (HR. At-Tirmidzi, Hasan, lihat Al-Misykat no. 1960)
Hadits di atas menjadi tanda kesyukuran kita karena Allah membebaskan hamba-Nya dari api neraka dalam setiap malam di bulan suci Ramadhan. Tentu kita berharap masuk di dalamnya.
Bulan Ramadhan ini adalah bulan ampunan. Banyak sekali ibadah yang bisa mendatangkan ampunan tersebut.
Mulai dari puasanya, sholat tarawihnya, dan doa kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Seperti doa yang diajarkan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam:
اللْهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُعَنِّي
Allahumma innaka `afuwwun tuhibbul `afwa fa`fu `annii
Perlu Hati-hati
Meskipun bulan Ramadhan adalah bulan yang mulia, tetapi kita tetap perlu berhati-hati dengan ibadah di bulan ini. Dalilnya, hadits dari Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam:
رُبَّ صَائِمٍ حَظُّهُ مِنْ صِيَامِهِ الجُوْعُ وَالعَطَشُ
“Betapa banyak orang yang berpuasa namun dia tidak mendapatkan dari puasanya tersebut kecuali rasa lapar dan dahaga.” (HR. Ath Thobroniy dalam Al Kabir dan sanadnya tidak mengapa. Syaikh Al Albani dalam Shohih At Targib wa At Tarhib no. 1084 mengatakan bahwa hadits ini shohih ligoirihi –yaitu shohih dilihat dari jalur lainnya).
Allah Subhanahu Wa Ta’ala tidak butuh kepada puasa orang-orang yang tidak bisa meninggalkan perbuatan jahil. Tentang pahala puasa, ini memang tidak terbatas.
Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ يُضَاعَفُ الْحَسَنَةُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعِمِائَةِ ضِعْفٍ قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلاَّ الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِى وَأَنَا أَجْزِى بِهِ يَدَعُ شَهْوَتَهُ وَطَعَامَهُ مِنْ أَجْلِى لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ فَرْحَةٌ عِنْدَ فِطْرِهِ وَفَرْحَةٌ عِنْدَ لِقَاءِ رَبِّهِ. وَلَخُلُوفُ فِيهِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ
“Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku. Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi.” (HR. Bukhari no. 1904, 5927 dan Muslim no. 1151)
Ganjaran puasa memang tidak terbatas, sebab di antaranya ada kesabaran untuk menahan makan dan minum yang sebenarnya memang halal untuk dikonsumsi.
Perlu juga berhati-hati, tidak selamanya kita memiliki kesempatan dan kesehatan untuk ke masjid atau berpuasa penuh di bulan Ramadhan. Oleh karena itu, mumpung sekarang masih sehat, mari kita optimalkan.
Jangan sampai kita merugi dalam bulan Ramadhan ini. Memang, ketika di dunia, kerugian tersebut tidak terasa, tetapi kalau sudah di akhirat, tidak ada yang tidak terasa. Jangan sampai, pahala yang kita harap-harapkan di bulan Ramadhan, ternyata justru tidak datang-datang.
Ada sebuah perkataan yang dikutip dari Ustaz Harman Tajang. Dalam bulan Ramadhan ini, pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, tetapi kita belum mendapatkan ampunan dari Allah, lalu kapan lagi bisa kita dapatkan? Sementara di bulan-bulan selain Ramadhan, setan-setan dibebaskan lagi, membuat kita jadi sulit untuk istiqamah.
Bulan Ramadhan adalah bulan perubahan, jangan sampai sama saja keadaan diri kita sebelum Ramadhan dan setelah bulan Ramadhan.
Wallahu ‘alam bisshawab.
Sumber:
https://www.muslimaid.org/media-centre/news/prayers-for-lailat-ul-qadr/
Sumber https://rumaysho.com/469-jangan-biarkan-puasamu-sia-sia.html
Sumber: https://muslim.or.id/17313-kajian-ramadhan-4-pahala-puasa-untuk-allah.html
Copyright © 2024 muslim.or.id