Bukber Akbar: Ramadhan Bulannya Al-Qur’an
Pada hari libur ini, tepatnya Ahad (31/03/2024), Dewan Pengurus Daerah (DPD) Wahdah Islamiyah (WI) Bombana menggelar buka puasa bersama yang diberi tajuk Bukber Akbar.
Kegiatan bukber ini mengambil tema Ramadhan Bulannya Al-Qur’an yang dibawakan oleh Ustaz Aidil Musakar, Pimpinan Pondok Pesantren Al-Wahdah Bombana.
Dimulai sekitar pukul 17.15 WITA, Ustaz Aidil memulainya dengan menyampaikan, “Ramadhan ini menjadi istimewa karena ada Al-Qur’an.”
Semuanya Jadi Mulia
Ustaz lulusan Sekolah Tinggi Islam dan Bahasa Arab (STIBA) Makassar ini menyebut bahwa segala sesuatu yang terkait dengan Al-Qur’an akan menjadi mulia di sisi Allah.
“Malaikat Jibril mengantarkan wahyu kepada Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam. Tempat istimewa yang paling mulia, tempat turunnya Al-Qur’an, Makkah dan Madinah, negeri yang aman keduanya. Malam yang paling mulia adalah Lailatul Qadar, lebih baik daripada seribu malam.”
Pada sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan, Ustaz Aidil menjelaskan bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam fokus beribadah, menjauhi istri-istrinya, dalam arti tidak berhubungan, dan tidak tidur.
“Bertambah ibadahnya Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam di bulan suci Ramadhan. Malaikat Jibril saling belajar Al-Qur’an bersama dengan Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam. Makanya, ibadah yang sangat dianjurkan pada malam hari bulan Ramadhan adalah memperbanyak membaca Al-Qur’an.”
Lanjut Ustaz Aidil, “Para salaf dahulu ketika dalam sholat, membaca ayat-ayat Al-Qur’an yang panjang. Beda dengan sekarang, mencari yang paling cepat!”
Contoh salaf terdahulu diberikan oleh Ustaz Aidil. “Imam Qatadah rahimahullah, seorang tabiin, di luar bulan Ramadhan, mengkhatamkan Al-Qur’an tujuh hari sekali. Dua puluh hari pertama Ramadhan, tiga hari sekali. Dan, sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan, tiap malam khatam.”
Ustaz Aidil memotivasi jamaah untuk membaca Al-Qur’an. “Selain pahala membaca Al-Qur’an tiap hurufnya, juga akan ada ampunan dari Allah. Setiap kebaikan itu menghapuskan kesalahan. Selain itu, perbuatan keji harus diiringi dengan kebaikan-kebaikan. Termasuk kebaikan dari membaca Al-Qur’an, Insya Allah jadi penghapus dosa kita. Semakin banyak yang kita baca, peluang besar mendapatkan ampunan Allah.”
Masih contoh dari kaum salaf. Ujar Ustaz Aidil, “Ibrahim An-Nafai rahimahullah, seorang tabiin, menghilangkan semua agenda kegiatannya ketika bulan Ramadhan. Biasanya, beliau mengajarkan taklim, tetapi fokus tilawah Al-Qur’an ketika bulan suci Ramadhan. Mereka mengetahui keutamaan Al-Qur’an di bulan suci Ramadhan.”
Namanya Musibah
Ustaz Aidil memberikan motivasi lagi kepada jamaah, “Mengaku pecinta Al-Qur’an atau aktivis dakwah, tetapi tidak bisa mengkhatamkan Al-Qur’an, maka ini yang namanya musibah. Al-Qur’an yang kita baca, Insya Allah jadi syafaat di hari kiamat kelak.”
Berbicara tentang umat, lanjut Ustaz Aidil kembali, “Jika umat ini ingin berjaya dan dielu-elukan, maka harus kembali kepada Al-Qur’an, tidak ada jalan lain. Umat Islam sekarang menjadi korban, saudara-saudara kita yang ada di Palestina dibantai, tetapi kita tidak bisa berbuat apa-apa, karena memang kita jauh dari Al-Qur’an.”
Beliau mencontohkan kejadian di masa lalu, “Zaman dulu, musuh-musuh Islam ketika mau diperangi, sebulan sebelumnya, mereka sudah ketar-ketir karena yang akan dihadapi ini tidak takut mati, bahkan mencari mati.”
Terakhir, nasihat dari Ustaz Aidil, “Jangan kendor dengan bacaan Al-Qur’an, karena bacaan kita dari awal belum tentu diterima Allah. Jika masih terbata-bata mengaji, bisa menghubungi kami secara untuk belajar langsung dan dimasukkan ke grup khusus.”
Setelah salat Maghrib berjamaah dan bukber, hadirin makan malam bersama. Ustaz Basran sebagai Ketua Panitia Amaliyah Ramadhan DPD WI Bombana menyampaikan bahwa i’tikaf akan dimulai pada malam ini, Ahad atau Senin dini hari (1/4/2024).
