Kunci Mendapatkan Malam Lailatul Qadr: Jangan Main Tebak-tebakan!

Kunci Mendapatkan Malam Lailatul Qadr: Jangan Main Tebak-tebakan!

Memasuki tanggal 20 Maret 2025, ini berarti bulan Ramadan 1446 Hijriyah juga memasuki hari-20. Sebentar lagi malam ke-21. Sepuluh malam terakhir. Apa yang mau didapatkan? Apalagi kalau bukan mutiaranya Ramadan, yaitu: Lailatul Qadr.

Sebagaimana yang kita tahu, bahwa Lailatul Qadr adalah malam kemuliaan. Malam yang nilainya lebih baik daripada seribu bulan. Hal ini dijelaskan dalam dalil berikut:

إِنَّآ أَنزَلْنَٰهُ فِى لَيْلَةِ ٱلْقَدْرِ

1. Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan.

وَمَآ أَدْرَىٰكَ مَا لَيْلَةُ ٱلْقَدْرِ

2. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?

لَيْلَةُ ٱلْقَدْرِ خَيْرٌ مِّنْ أَلْفِ شَهْرٍ

3. Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.

تَنَزَّلُ ٱلْمَلَٰٓئِكَةُ وَٱلرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِم مِّن كُلِّ أَمْرٍ

4. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan.

سَلَٰمٌ هِىَ حَتَّىٰ مَطْلَعِ ٱلْفَجْرِ

5. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.

Malam Lailatul Qadr memang menjadi motivasi tersendiri bagi kita, kaum muslimin, umat Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam. Mengapa demikian? Sebabnya, karena usia manusia sekarang memang terbilang pendek, cuma antara 60-70 tahun.

Bandingkan dengan umat nabi terdahulu yang bisa sampai ribuan tahun. Nah, adanya malam Lailatul Qadr membuat kita juga punya kesempatan untuk menambah amalam bisa sampai ratusan tahun juga. Satu malam Lailatul Qadr, nilainya lebih baik daripada 1.000 bulan. Sesuai hitungan yang ada, 1.000 bulan kira-kira 83 tahun.

Tapi, Masalahnya

malam-lailatul-qadr-1

Nah, ada masalahnya terkait dengan malam Lailatul Qadr ini. Namun, sebelumnya, kapankah terjadi malam Lailatul Qadr itu? Mari kita lihat haditsnya:

Dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

فَالْتَمِسُوهَا فِي الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ وَالْتَمِسُوهَا فِي كُلِّ وِتْرٍ

“Carilah lailatul qadar pada sepuluh hari terakhir Ramadhan, carilah pada malam-malam ganjil.” (HR. Bukhari, no. 2027 dan Muslim, no. 1167)

Malam-malam ganjil berarti malam ke-21, 23, 25, 27, dan 29. Berarti kalau di kalender Masehi yang memang saat ini sama dengan kalender Hijriyah adalah tanggal 21 Maret, 23 Maret, 25 Maret, 27 Maret, dan 29 Maret.

Jika cuma terpatok pada hadits, maka itikaf akan cuma dihidupkan saja di malam-malam ganjil. Pada malam-malam genap, kemana? Waallahu alam.

Ketika malam ganjil, luar biasa ibadah itikaf di masjid, sampai tidak tidur misalnya. Akan tetapi, saat di malam genap, tidak itikaf sama sekali di masjid.

Atau, yang punya pemahaman khusus lagi, malam Lailatul Qadr terjadi di malam ke-27. Sebagaimana yang dipahami dalam hal ini:

Ibnu Hajar Al Asqolani dalam Bulughul Marom hadits no. 705 menyebutkan hadits Mu’awiyah,

وَعَنْ مُعَاوِيَةَ بْنَ أَبِي سُفْيَانَ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا, عَنْ اَلنَّبِيِّ – صلى الله عليه وسلم – قَالَ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ: – لَيْلَةُ سَبْعٍ وَعِشْرِينَ – رَوَاهُ أَبُو دَاوُدَ, وَالرَّاجِحُ وَقْفُهُ.

وَقَدْ اِخْتُلِفَ فِي تَعْيِينِهَا عَلَى أَرْبَعِينَ قَوْلًا أَوْرَدْتُهَا فِي ” فَتْحِ اَلْبَارِي “

Dari Mu’awiyah bin Abu Sufyan radhiyallahu ‘anhuma, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau berkata mengenai lailatul qadar itu terjadi pada malam ke-27. Diriwayatkan oleh Abu Daud.

Ternyata, pendapat yang kuat, hadits ini mauquf. Artinya ini cuma perkataan sahabat. Para ulama sendiri berbeda pendapat tentang tanggal malam Lailatul Qadr yang pasti. Dan, rupanya, ada 24 pendapat dalam masalah ini yang dibawakan oleh Ibnu Hajar dalam kitab Fathul Bari.

Jika memang berkeyakinan bahwa malam Lailatul Qadr itu cuma di malam ke-27 sebagaimana pada umumnya di Masjidil Haram, paling ramai jamaah di malam tersebut, maka tentu saja ini kurang tepat.

Tiap bulan suci Ramadan, malam Lailatul Qadr bisa berbeda-beda tanggal atau waktunya. Bisa jadi dua Ramadan lalu tanggal 23, satu Ramadan tahun kemarin tanggal 25, tahun ini mungkin berbeda lagi. Waallahu alam.

Tembak Semuanya

malam-lailatul-qadr-2

Kalau sasarannya cuma satu, kira-kira jika menembak semuanya, akan terkena apa tidak? Insya Allah akan terkena satu target tersebut. Jika main tebak-tebakan, ah, tahun ini pasti malam ke-27 atau malam ke-25, itu nantinya mungkin akan meleset.

Ya, kalau benar, kalau salah, bagaimana? Jelas, tidak akan mendapatkan keutamaan malam Lailatul Qadr itu. Cuma berkeyakinan di malam ke-25 saja, beribadah di malam itu saja, rupanya malam Lailatul Qadr jatuh di malam yang lain.

Hal yang lebih sulitnya lagi karena malam ini memang menjadi keistimewaan tersendiri. Tidak ada yang tahu, kecuali Allah. Dan, tanda-tandanya baru tahu di pagi harinya, itupun berdasarkan persepsi kita juga.

Jadi, alangkah baiknya jika beribadah di semua malam, di sepuluh malam terakhir tersebut. Mau malam Lailatul Qadr itu di malam ke-21, 23, 25, 27, atau 29, atau entah malam keberapa lagi, intinya tetap menghidupkan malam-malam tersebut.

Seorang ustaz pernah mengatakan jika mau bersedekah tepat di malam Lailatul Qadr, misalnya kita punya uang satu juta rupiah. Tiap malam di sepuluh malam terakhir bersedekah seratus ribu rupiah. Maka, Insya Allah, salah satunya akan kena juga sedekah di malam Lailatul Qadr.

Bila bersedekah seratus ribu rupiah, dikalikan 1.000 bulan, hasilnya akan sangat luar biasa! Apalagi ditambah ibadah-ibadah lainnya. Maka, Masya Allah, nilainya akan betul-betul luar biasa!

Jadi, mau menghidupkan sepuluh malam terakhir di bulan suci Ramadan? Yuk, persiapkan diri dan keluarga kita juga, ya!

 

Sumber: https://tafsirweb.com/37373-surat-al-qadr-lengkap.html

Malam Lailatul Qadar: Kapan Terjadi, Tanda-Tanda, dan Amalan di Dalamnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Copyright © 2025 wahdahbombana.or.id