Ketika Cewek Ngasih Kode ke Cowok Buat Nikah, Bolehkah?

Ketika Cewek Ngasih Kode ke Cowok Buat Nikah, Bolehkah?

Bagi seorang cewek, pas sudah masa-masanya buat menikah, pernah nggak sih mengalami situasi kayak gini? Duh, sudah kasih tanda-tanda kok cowoknya santai betul, sih? Dia mah cuek kayak bebek. Duh, gimana nih?

Pada masyarakat kita, biasanya cewek adalah pihak yang harus menunggu, menanti, menunggu, dan menanti. Rasanya kok tabu, ya, kalau cewek “nembak” duluan? Padahal ini bukanlah tabu, karena saya menulisnya di hari Kamis, eh!

Masyarakat kita yang lebih mendahulukan kaum laki-laki dibandingkan perempuan membuat dilema, apalagi kaitannya dengan urusan pernikahan. Si cewek sudah naksir ke si cowok, tapi nggak mau pacaran. Maunya langsung nikah, yes! Tapi, si cowok kok melempem doang, kayak kerupuk disiram air satu ember?

Apa si cewek cuma bisa pasrah, ya? Cuma bisa menunggu terus? Tapi, sampai kapan? Sampai jadi perawan tua? Idih! Siapa juga yang mau jadi perawan tua? Laku belum tentu, tua sudah jelas. Idih lagi!

Boleh Lho Menawarkan Diri untuk Dinikahi

Kalau kita baca sejarah, ada lho seorang perempuan yang menawarkan diri untuk dinikahi Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam. Hal ini sebagaimana dalil di Al-Qur’an:

وَٱمۡرَأَةࣱ مُّؤۡمِنَةٌ إِن وَهَبَتۡ نَفۡسَهَا لِلنَّبِیِّ إِنۡ أَرَادَ ٱلنَّبِیُّ أَن یَسۡتَنكِحَهَا خَالِصَةࣰ لَّكَ مِن دُونِ ٱلۡمُؤۡمِنِینَ

“Dan perempuan mukmin yang menyerahkan dirinya kepada Nabi jika Nabi hendak menikahinya, sebagai pengkhususan bagimu, bukan untuk semua orang mukmin.” (QS. Al-Ahzab: 50)

Dalil itu menunjukkan bahwa perempuan atau si cewek boleh menawarkan diri untuk dinikahi. Tapi, ada tapinya nih, tentunya dengan cara yang sopan, terhormat, tidak lebay, dan tetap ada batasan sesuai dengan syariat.

Dalam sebuah hadits shahih, disebutkan:

أنَّ امْرَأَةً جَاءَتْ رَسولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ، فَقالَتْ : يا رَسولَ اللَّهِ، جِئْتُ لأهَبَ لكَ نَفْسِي، فَنَظَرَ إلَيْهَا رَسولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ فَصَعَّدَ النَّظَرَ إلَيْهَا وصَوَّبَهُ، ثُمَّ طَأْطَأَ رَأْسَهُ، فَلَمَّا رَأَتِ المَرْأَةُ أنَّه لَمْ يَقْضِ فِيهَا شيئًا جَلَسَتْ، فَقَامَ رَجُلٌ مِن أصْحَابِهِ، فَقالَ: أيْ رَسولَ اللَّهِ، إنْ لَمْ تَكُنْ لكَ بهَا حَاجَةٌ فَزَوِّجْنِيهَا

“Seorang wanita datang kepada Rasulullah ﷺ lalu berkata, ‘Ya Rasulullah, aku datang untuk menyerahkan diriku kepadamu (untuk dinikahi).’ Maka Rasulullah ﷺ memperhatikannya dari atas ke bawah, kemudian menundukkan kepalanya. Ketika wanita itu melihat bahwa beliau tidak memberikan keputusan apa pun mengenai dirinya, ia pun duduk. Lalu seorang laki-laki dari sahabatnya berdiri dan berkata, ‘Ya Rasulullah, kalau engkau tidak berminat, nikahkan aku dengannya.’ (HR. Bukhari dan Muslim).

Hadits tersebut menunjukkan bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam tidak menegur perempuan tersebut. Artinya, caranya memang tidak salah, hanya beliau tidak memberikan keputusan. Dan, salah seorang sahabat yang tertarik kepada perempuan tersebut, kemudian meminta kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam untuk menikahi si perempuan.

Terus, Cara Ngasih Kode yang Benar Gimana sih?

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan buat ngasih kode si cewek kepada si cowok agar mau menikahinya. Cara-cara tersebut sebagai berikut:

1. Tidak Berlebihan Alias Lebay

menikah-1

Lebay binti alay, itu yang perlu dihindari dalam urusan kode-kodean ini. Biasa saja, soalnya kalau terlalu lebay binti alay, malah si cowok jadi lari, deh! Kalau sampai lari maraton hingga ke Arab sana, ‘kan kasihan juga. Apalagi, ditambah mau naik haji sekalian. Memilih lari, bukannya jalan kaki, atau naik rakit galon!

Allah Ta’ala berfirman dalam Al-Qur’an:

فَلَا تَخۡضَعۡنَ بِٱلۡقَوۡلِ فَيَطۡمَعَ ٱلَّذِي فِی قَلۡبِهِۦ مَرَضࣱ وَقُلۡنَ قَوۡلࣰا مَّعۡرُوفࣰا

“Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya, dan ucapkanlah perkataan yang baik.” (QS. Al-Ahzab: 32)

2. Harus Ada Perantaranya, nih, Bisa Wali atau Pihak Ketiga Lainnya 

Cewek biasanya malu-malu kucing untuk mengutarakan niatnya agar bisa dinikahi si cowok. Apalagi si cewek punya peliharaan kucing, jadi bisa jadi tambah malu-malunya juga. Memang sih, nggak ada hubungannya.

Untuk mensiasati agar bisa ngomong sesuai tujuan si cewek, maka membutuhkan wali. Ini bisa bapaknya, kakak laki-lakinya, adik laki-lakinya yang sudah baligh dan cukup umur, kakeknya, tapi jangan cuma kakek moyang karena sudah meninggal dunia. Pihak ketiga yang baik dan terpercaya juga oke. Dalam hadits disebutkan, Rasulullah ﷺ bersabda:

لَا نِكَاحَ إِلَّا بِوَلِيٍّ

“Tidak sah pernikahan kecuali dengan wali.” (HR. Abu Dawud & Tirmidzi)

3. Jangan Sampai Khalwat

Sering orang menyebut itu bukan muhrim, padahal yang benar adalah itu bukan mahrom. Kalau muhrim itu artinya orang yang berihram, kalau mahrom, ya, memang karena termasuk orang asing. Bukan keluarga, bukan pula kerabat dekat.

Nggak hanya di dunia nyata lho, berhubungan dengan yang bukan mahrom juga ada di dunia maya. Apalagi si cewek namanya juga Maya. Tambah lagi dunia maya dengan si Maya.

Dalam hadits, Rasulullah ﷺ bersabda:

لَا يَخْلُوَنَّ رَجُلٌ بِامْرَأَةٍ إِلَّا وَمَعَهَا ذُو مَحْرَمٍ

“Janganlah seorang laki-laki berduaan dengan seorang wanita kecuali ada mahramnya.” (HR. Bukhari & Muslim)

4. Sudah Yakin dengan Pilihanmu?

menikah-2

Cewek dalam memilih cowok untuk nanti jadi suaminya memang nggak boleh sembarangan, ya! Jangan asal terlihat sholeh, misalnya berjenggot dan bercelana di atas mata kaki, karena belum tentu pemahamannya benar juga. Jangan tertipu dengan penampilan, karena penampilan memang bisa menipu.

Lebih baik cari informasi sebanyak mungkin agar mantap dalam menetapkan pilihan. Jangan sampai menyesal di kemudian hari. Soalnya, penyesalan itu selalu di akhir, kalau di awal namanya pendaftaran. Halah.

Dan, Akhirnya…

Sesuai syariat Islam, cewek boleh ngasih kode ke cowok buat nikah, tetapi itu tadi, ada syarat dan ketentuan yang berlaku. Ngasih kodenya dengan cara sopan, pakai wali, jangan malah wali kelas, jika itu bukan mahrom juga. Caranya juga harus terhindar fitnah, karena bagaimanapun, fitnah itu lebih kejam daripada fitness! Eh.

Tidak lupa juga, harus ada mahrom jadi tidak berdua-duaan, lah yauw! Nggak usah takut mengungkapkan keinginan untuk nikah dari cewek ke cowok, selama prosedurnya jelas dan baik.

Oke, semoga cepat laku. Eh, maksudnya, semoga cepat mendapatkan jodoh yang terbaik. Aamiin…

Wallahu a’lam bisshawab. 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Copyright © 2025 wahdahbombana.or.id