Meskipun bukan hari libur secara penuh karena masih hari sekolah, tidak menghalangi Dewan Pengurus Daerah (DPD) Wahdah Islamiyah (WI) Bombana untuk menggelar nonton bareng (nobar) Tabligh Akbar Nasional dan Silaturahmi Syawal 1446 Hijriyah.
Kegiatan nobar ini dilangsungkan di Masjid An-Nur, kompleks Pesantren Al-Wahdah Bombana putri, Kelurahan Lauru, Kecamatan Rumbia Tengah. Dimulai sekitar pukul 08.00 WITA.
Tampak hadirin adalah dari kalangan pengurus dan ikhwan DPD WI Bombana, serta para santri ikhwan. Adapun untuk akhwat tentu saja terlindungi dan tersembunyi dari balik hijab masjid yang berwarna kuning keemasan tersebut.
Ketika berlangsung nobar ini, disediakan pula konsumsi berupa air mineral dan roti. Konsumsi tersebut pun dibagikan secara cukup merata kepada peserta yang hadir. Hal ini tentu saja membuat suasana menjadi lebih segar dan terasa diberikan energi kembali untuk terus menyimak Tabligh Akbar Nasional dan Silaturahmi Syawal 1446 Hijriyah ini sampai selesai.
Berlangsung Berturut-turut
Sesi puncak dalam kegiatan Tabligh Akbar Nasional dan Silaturahmi Syawal 1446 Hijriyah ini adalah penyampaian atau tausyiah dari Ustaz Dr. K.H. Muhammad Zaitun Rasmin, Lc, M.A, Pemimpin Umum WI. Adapun sesi sebelumnya, dari H. Syaharuddin Alrif, S.I.P, MM, Bupati Sidenreng Rappang (Sidrap) dan H. Tamsil Linrung (Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia) tidak ditampilkan di sini.
Jika ingin membaca penyampaian dari Bupati Sidenreng Rappang masih tentang kegiatan ini, dapat disimak di bawah ini:
Baca Juga: Tabligh Akbar Nasional dan Silaturahmi Syawal: Bupati Sidrap Ungkap Daerahnya Bisa Unggul dalam Sekejap
Ustaz Zaitun menyebutkan bahwa untuk Silaturahmi Syawal ini berturut-turut selama dua tahun berlokasi di luar Kota Makassar. Sebelumnya di Gowa dan Maros.
Pemilihan Kabupaten Sidenreng Rappang dalam kegiatan ini dikatakan oleh Ustaz Zaitun, “Awalnya dari percakapan di medsos. Bagaimana kalau silaturahmi Syawal di Sidrap? Ternyata dibawa ke musyawarah, setuju secara aklamasi.”
Pelaksanaan kegiatan ini pada tahun depan dikatakan juga oleh beliau akan di luar Sulawesi Selatan. “Insya Allah tahun depan akan dilaksanakan di Kalimantan Timur.”
Makna Resopa Temmangingngi
Tema kegiatan akbar ini adalah “Dengan Semangat Resopa Temmangingngi, Kita Wujudkan Indonesia Berkah.” Ustaz Zaitun menyebutkan bahwa kata resopa temmangingngi, ternyata jawabannya mengagetkan. “Sekarang ‘kan bertanya ke profesor Chat GPT, kalau dulu profesor Google,” canda beliau.
Dua kata tersebut adalah berasal dari bahasa Bugis. Hal ini berarti kearifan lokal menuju nasional, demikian diungkapkan ustaz yang pernah hadir dalam acara Damai Indonesiaku di TvOne ini.
Mengenai keadaan bangsa dan negara ini tidak luput disebutkan oleh ustaz yang pernah mengisi acara Cahaya Hati di ANTV ini. “Cita-cita Indonesia berkah tidak pernah luntur dari para pendiri negara ini. Banyak persoalan yang belum terpecahkan. Mari doa-doa terbaik untuk para pemimpin kita. Doakan, tetapi jangan di depan mereka, tetapi di belakang mereka, agar kita ikhlas berdoa. Doa yang mustajab ketika saudara kita tidak tahu kita doakan.”
Meskipun persoalan bangsa dan negara ini berlarut-larut, seperti korupsi yang merajalela, tetapi Ustaz Zaitun mengajarkan untuk tidak pernah pesimis. Sedangkan, persoalan internasional yang masih terus muncul sampai sekarang adalah problem kemanusiaan di Palestina.
“Perjuangan membela Palestina terasa meredup. Tidak hanya di negara Islam, tetapi juga di negara barat. Di Amerika, para aktivis pembela Palestina ditangkap, disiksa, dan dideportasi. Beda dengan demonstrasi menurunkan Presiden Trump. Ada 50 negara bagian yang ingin menurunkan Presiden Trump, tetapi tidak ada yang ditangkap,” ujar Ustaz Zaitun panjang lebar.
Mengacu kepada sejarah, pernah ada boikot kepada Bani Hasyim, kaum keluarga Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Namun, saat itu, ungkap Ustaz Zaitun, para pemuka Quraisy berkumpul dan mereka mengatakan malu jika mereka kenyang, sementara Bani Hasyim kelaparan. “Ini dari segi kemanusiaan,” kata beliau.
Jangan Khawatir, Karena Ada Allah
Ustaz yang namanya sudah dikenal sampai ke tingkat Asia Tenggara, bahkan dunia ini benar-benar menanamkan kepada seluruh pengurus, kader, dan simpatisan, serta kaum muslimin secara umum untuk tidak boleh menyerah dan pesimis sama sekali. “Apapun keadaan kita sekarang, jangan khawatir, karena kita punya Allah yang Maha Adil, Maha Pengasih, dan Maha Penyayang.”
Kembali tentang Palestina, menurut Ustaz Zaitun, “Kita sedih dengan kaum muslimin di Gaza, tetapi seharusnya kita sedih dengan diri kita.”
Lalu, bagaimana untuk mencapai Indonesia berkah seperti yang ditulis dalam tema kegiatan ini? Ustaz Zaitun memberikan jawabannya, “Kita akan mencapai Indonesia berkah, jika kita menempuh jalan islah atau jalan perubahan. Makna islah itu ada tiga, yaitu: perbaikan, pembangunan, dan pembaharuan.”
Dan, mengenai Palestina kembali, Ustaz Zaitun menyerukan kepada Presiden Republik Indonesia untuk mengerahkan bantuan militer bersama negara-negara Arab demi menghentikan genosida.
“Jangan mengatakan presiden kita adalah kucing, tetapi beliau tetaplah singa. Ada kalanya, singa itu tertidur atau lalai, tugas kita adalah mendorongnya.”
Acara ini berlangsung sampai waktu Dzuhur. Selanjutnya ditunaikan sholat Dzuhur berjamaah di Masjid An-Nur dan terakhir adalah pembersihan tempat kegiatan Tabligh Akbar Nasional dan Silaturahmi Syawal 1446 Hijriyah ini.