Pernah tahu LDR, ya? Ini adalah kondisi yang biasanya dihadapi pada hubungan jarak jauh. Suami dan istri LDR memang terjadi pada banyak orang. Bagaimana menghadapi kondisi ini?
Suami dan istri LDR, dari kata LDR itu kepanjangannya adalah Long Distance Relationship. Hubungan jarak jauh, suami dan istri tersebut tidak berada di satu tempat. Mungkin tidak di satu kabupaten/kota, provinsi, pulau, atau bahkan negara.
LDR selanjutnya bisa memunculkan LDR berikutnya. Lho, LDR menghasilkan LDR? Iya, jika mereka jarang bertemu secara fisik, secara online mungkin masih, akhirnya melahirkan LDR lagi yang kepanjangannya Lama Dilanda Rindu.
Makna Hadits
Pada zaman Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, pernah ada seorang shahabiyah yang dilamar oleh dua orang sekaligus! Wah, ini termasuk fenomena yang langka! Mungkin kalau sekarang, itu bisa termasuk viral. Siapa shahabiyah tersebut?
Seorang janda bernama Fathimah binti Qais radhiallahu’anha, ia berkata:
أتيت النبي صلى الله عليه وسلم، فقلت: إن أبا الجهم ومعاوية خطباني؟ فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم: أما معاوية، فصعلوك لا مال له ، وأما أبوالجهم، فلا يضع العصا عن عاتقه
“Aku datang kepada Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam lalu aku berkata, ‘Sesungguhnya Abul Jahm dan Mu’awiyah telah melamarku. Lalu Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, ‘Adapun Mu’awiyah adalah orang fakir, ia tidak mempunyai harta. Adapun Abul Jahm, ia tidak pernah meletakkan tongkat dari pundaknya.’” (HR. Muslim nomor 1480).
Menurut Ustaz Zezen Zainal Mursalin, kedua sahabat yang melamar tersebut tidak tahu. Jadi, mereka bisa melamar seorang perempuan di waktu yang hampir bersamaan.
Namun, dalam hal ini, Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam tidak merekomendasikan Abul Jahm kepada Fathimah bintu Qais. Alasannya, Abul Jahm tidak pernah meletakkan tongkat dari pundaknya.
Kira-kira, apa makna dari tidak pernah meletakkan tongkat dari pundaknya tersebut? Menurut Imam An Nawawi rahimahullah:
قوله صلى الله عليه وسلم : أما أبو الجهم فلا يضع العصا عن عاتقه ، فيه تأويلان مشهوران أحدهما أنه كثير الأسفار ، والثاني أنه كثير الضرب للنساء
“Sabda Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam [Adapun Abul Jahm, ia tidak pernah meletakkan tongkat dari pundaknya] ada dua tafsiran yang masyhur dari para ulama, pertama, maknanya ia sering pergi safar. Kedua, ia sering memukul wanita.” (Syarah Shahih Muslim, 10/74).
Sesuai dengan tafsiran yang pertama, Abul Jahm ini jika sudah bersafar, maka akan pergi jauh dan meninggalkan istrinya. Jadi, pada akhirnya menjadi suami dan istri LDR. Beliau Shallallahu ‘Alaihi Wasallam tidak merekomendasikan Fathimah bintu Qais untuk menikah dengan lelaki yang suka safar seperti itu.
Ketika di Malam Hari
Sudah jamak diketahui masyarakat kita, bahwa yang namanya suami dan istri itu tidur bersama. Mereka berada dalam satu ranjang, di dalam kamar yang sama.
Tidur seranjang seperti itu memungkinkan suami dan istri melakukan ibadah yang sesuai dengan hawa nafsu, yaitu: HI. Namun, jika suami dan istri LDR, akan sangat sulit untuk melakukan HI tersebut.
Saat berada dalam satu rumah, sang istri bisa menyenangkan hati suami secara langsung, sebagaimana video berikut:
Ketika suami istri LDR, dan saat masing-masing suami atau istri sendirian, sementara di sampingnya tidak ada siapa-siapa, itu cukup nyesek, lho! Masih mending jika ada anak yang menemani di samping, bagaimana jika belum dikaruniai anak? Akan lebih sunyi sepi sendiri, saat ditinggal pergi. Tiada kabar berita, hidup pun merana.
Dalam Al-Qur’an, Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
أُحِلَّ لَكُمْ لَيْلَةَ الصِّيَامِ الرَّفَثُ إِلَىٰ نِسَائِكُمْ ۚ هُنَّ لِبَاسٌ لَّكُمْ وَأَنتُمْ لِبَاسٌ لَّهُنَّ
“Dihalalkan bagi kalian untuk melakukan hubungan intim dengan istri kalian di malam bulan Ramadhan. Mereka adalah pakaian bagi kalian, dan kalian adalah pakaian bagi istri kalian.” (QS. Al Baqarah: 187).
Berpendapat Ibnu Katsir rahimahullah menjelaskan tentang ayat ini:
وحاصله أن الرجل والمرأة كل منهما يخالط الآخر ويماسه ويضاجعه
“Kesimpulannya, suami dan istri hendaknya mereka berdua bercampur dengan lainnya, saling bersentuhan dan tidur seranjang” (Tafsir Ibnu Katsir).
Sebisa mungkin, suami istri itu hendaknya tinggal bersama dan tidak berpisah tempat tinggal serta tidak menjadi suami dan istri LDR. Sebab, hal itulah yang lebih sesuai dengan perintah Al Qur’an dan sunnah.
Selain itu, akan lebih melanggengkan rumah tangga. Masing-masing suami dan istri bisa lebih dapat menjalankan kewajibannya dengan paripurna.
Jika memang terpaksa menjadi suami dan istri LDR, maka ini termasuk keadaan yang sangat berat. Menurut Ustaz Dr. Khalid Basalamah, lebih baik suami dan istri berdekatan, meskipun mungkin penghasilannya lebih kecil daripada kerja di luar dan pada akhirnya harus jadi suami istri LDR.
Untuk apa sih mencari dunia yang menggebu-gebu begitu? Begitu menurut Ustaz Khalid. Selain itu, tentu saja, bisa ada peluang untuk hadirnya orang ketiga yang terbuka lebar jika masing-masing tidak mampu menjaga hati.
Jangan sampai ada yang menikung di antara suami dan istri tersebut. Kalau Valentino Rossi menikung dan menyalip pembalap Moto GP lainnya, maka itu tontonan yang sangat seru. Namun, jika menikung dalam hubungan pernikahan, maka bisa LDR juga yang kepanjangannya Lama-lama Dahsyat Rusaknya!
Dan, perlu diingat, mungkin suaminya jenuh, bosan, jengkel, dan penuh emosi tatkala mendengar omelan istrinya setiap hari. Akan tetapi, ketika berada jauh dengan istrinya, maka akan rindu juga. Rindu dengan wajah istrinya, suaranya, omelannya.
Bagi yang sering melakukan perjalanan dinas, akan merasakan hal tersebut. Memang dia berada di kamar hotel yang sejuk karena ada AC. Kasurnya empuk sekali. Fasilitasnya termasuk mewah dan tidak ada di rumahnya.
Akan tetapi, jika sendiri, buat apa? Kalau sudah sendiri, pastinya jadi kesepian. Sementara istri dan anak-anaknya berada sangat jauh dari situ. Rasa ingin pulang pun menyeruak, tetapi tugas dan pekerjaan masih belum selesai.
Nah, itu baru LDR untuk beberapa hari saja. Bagaimana dengan yang sampai berbulan-bulan? Ketika lebaran baru bisa pulang. Bertemu fisik hanya setahun sekali. Itupun belum tentu bisa betul-betul pulang, jika ada halangan dan hambatan.
Nah, komunikasi pasangan suami istri LDR, boleh cek di sini, langsung dari pakarnya:
Semoga Allah memberikan taufik kepada kita semua dalam menjalani rumah tangga masing-masing. Bagi yang belum menikah, juga semoga dipermudah dan mendapatkan jodoh yang terbaik.
Seorang jomblo itu ingin cepat menikah karena dia mungkin terus berada dalam kondisi LDR, yang kepanjangannya Lelah Disindir Ramai-ramai.
Pada akhirnya, artikel ini pun ikut-ikutan LDR dengan kepanjangannya adalah: Langsung Ditulis Rizky. Syukron, sudah membaca, ya!
Waallahu ‘alam bisshawab.