Pembukaan Pelatihan Dirosa Anak: Kembangkan Ilmu Al-Qur'an Tidak Hanya di Lembaga, Tetapi Juga di Masyarakat

Meskipun langit masih berpadu dengan mendung yang mengurung dan cahaya matahari yang belum menyapa dengan penuh senandung, Pelatihan Dirosa Anak tetap berlangsung. Mengundang pemateri langsung dari pusat, langsung pula dua orang.

Kegiatan ini dilaksanakan mulai hari ini, Selasa (8/7/2025) sampai dengan Rabu (9/7/2025). Pembukaan pagi ini, sekitar pukul 08.30 WITA, bertempat di ruang kelas SD Islam Terpadu Al-Wahdah Bombana.

Ada dua pemateri, yaitu: Ustaz Hendra Muhammad Ismail, S.Pd.I. Beliau adalah Ketua LPPAR DPP Wahdah Islamiyah, Tim Dirosa Anak LP2DQ DPP Wahdah Islamiyah, dan Wakil Kepala Sekolah Kurikulum SMA Islam Terpadu Wahdah Islamiyah Makassar. Pemateri satunya lagi adalah Ustaz Munir, S.Pd.I., M.M, Tim Dirosa Anak DPP Wahdah Islamiyah Pj. Wilayah Nusa Bali.

Baca Juga: Pelatihan Kewirausahaan Muslimah Wahdah Daerah Bombana, Bisnis Mesti Tumbuh dari Sikap Optimis

Sebagai upaya meraih keberkahan dalam kegiatan pagi ini, dilantunkan ayat suci Al-Qur’an oleh pembina Pondok Pesantren Al-Wahdah Bombana, Ustaz Salman Al-Farisi.

Support Kegiatan

Ustaz Jamuddin, Ketua Yayasan An-Nur Wahdah Islamiyah Bombana, dipersilakan MC, Ustaz Jamaluddin, untuk memberikan sambutan. Beliau memulai sambutannya dengan menyebut para pemateri, lalu para peserta.

“Untuk peserta kegiatan ini, Ustaz, ada juga dari MWC Poleang Barat sebanyak tiga orang, DPC dan MWC Poleang Utara, DPC dan MWC Poleang,” kata Ustaz Jamuddin.

Lanjut beliau, “Bagi lembaga, kegiatan ini akan mensupport kegiatan kita dalam pembinaan Al-Qur’an, baik di dalam sekolah kita maupun di masyarakat umum. Makanya, kegiatan ini bisa juga mengundang pengajar TPQ yang lain.”

Baca Juga: Pekan Edukasi Palestina Memanggil Bersama Ustaz Muhammad Husein Gaza, Ungkap Wujud Sesungguhnya Israel, Ternyata Bukan Sebuah Negara

Mengulas sejarah, ujar ustaz yang punya usaha toko herbal ini, “Bombana dulunya masih DPC, mulai 2007. Aturan Muktamar, kalau tidak salah Muktamar II, berubah jadi DPD. Alhamdulillah, sekarang punya DPC Poleang Utara, Poleang Timur, Poleang, dan Poleang Barat. Ada pula DPC Kabaena Barat dan Kabaena Utara.”

Dari sejarah lembaga, lanjut pula tentang sejarah lagi, tetapi kali ini tentang sekolah. Menurut Ustaz Jamuddin, “Sekolah ini bermula di TK dan SMP, tahun 2004 mulainya.”

Tentang pemateri, Ustaz Jamuddin menyebutkan, “Pemateri kali ini adalah lettingnya Ustaz Akbar di STIBA.”

Dalam kegiatan Pelatihan Dirosa Anak ini, disampaikan beliau, “Kegiatan dua hari ini sangat strategis. Kita sudah rapat, peserta dari LP2AR sampai hari Kamis. Ini juga bagian dari pembinaan anak dan remaja. Ustaz Hendra ini adalah Wakil Kepala Sekolah. Kita bisa sharing bersama-sama. Sedangkan Ustaz Munir, staf guru PAI SD.”

Apresiasi untuk para peserta tidak luput diutarakan oleh Ustaz Jamuddin, “Ada yang sudah bermalam di sini, ada yang tadi pagi berangkat, meskipun cuaca luar biasa, tetapi bisa melaksanakan kegiatan kita. Baru kemarin habis Dzuhur rapat panitia, bergerak sampai Maghrib. Saya lihat di grup, setiap bagian sudah tahu yang menjadi tugasnya. Alhamdulillah, banyak perkembangan.”

Masih terkait dengan peserta, “Banyak yang dari luar daerah, menginap di asrama putri. Mumpung masih kosong santri.” Terangnya.

Aktif di Dalam dan di Luar

Sambutan kedua sekaligus membuka acara adalah perwakilan dari Ketua DPD WI Bombana, yaitu: Ustaz Aidil Musakar, Ketua Lembaga Hikmat Qur’an sekaligus Pimpinan Pondok Pesantren Al-Wahdah Bombana. Beliau juga mengapreasiasi pemateri, “Alhamdulilah, pematerinya dari pusat.”

Baca Juga: Jangan Merasa Menyesal Menjadi Seorang Ibu, Ini Alasannya!

Harapan dari alumnus STIBA Makassar yang sekarang menjadi IAI STIBA Makassar ini, “Insya Allah sebentar, pemateri bisa menyalurkan ilmu, setiap peserta mengikuti dengan seksama. Jangan sampai terlewatkan dari kegiatan ini.”

Menyebut para peserta, Ustaz Aidil mengungkapkan kondisinya, “Para peserta aktif di lembaga pendidikan, juga aktif di luar, di tengah-tengah masyarakat, agar bisa dimaksimalkan betul. Ini hal yang baru, pengajaran Al-Qur’an untuk anak-anak kita. Selama ini, pakai metode Iqra dan Asy-Syafi’i, tetapi di lembaga kita ada materi pembelajaran khusus.”

Harapan berikutnya dari Ustaz Aidil, “Kita berharap ada sesi sharing bersama, Ustaz, terkait metode terbaik dan jitu agar bisa digunakan untuk konsisten mengajar. Kita sudah tahu berbagai metode, tetapi susah mempertahankan konsistensi. DPD lain juga begitu. Kita berharap motivasi konsistensi dalam mengajar. Ustaz Munir ini banyak kisah inspiratifnya.”

Acara pembukaan ditutup oleh MC yang menebarkan beberapa pantun. Cuma tidak ditulis di sini, jangan sampai ada yang berkomentar di bawah, “Cakep!”