Mengajarkan nilai-nilai kebaikan memang perlu dilakukan sejak anak usia dini. Termasuk dalam hal ini kepada anak-anak SD Islam Terpadu (IT) Al-Wahdah Bombana, yang menyelenggarakan kegiatan SD IT Al-Wahdah Berbagi, Berbagi Bahagia, Berbagi dengan Hati.
Kegiatan yang melibatkan murid kelas 1-6 SD ini dilaksanakan pada hari Ahad (16/3/2025), mulai pukul 16.30 WITA. Tempat pelaksanaan pembagian ifthar ini adalah di Kelurahan Kampung Baru, dekat taman hijau yang biasa dipakai untuk olahraga bagi masyarakat.
Sesuai arahan dari masing-masing guru kelas, untuk setiap murid membawa makanan dan minuman sendiri serta yang akan dibagikan. Sedangkan untuk orang tua murid, akan disediakan makanan berbuka puasa dari pihak sekolah.
Penuh Antusias
Tepat pukul setengah lima sore, anak-anak yang berkumpul di taman hijau Kelurahan Kampung Baru, mulai menyeberang jalan. Diarahkan oleh para guru, anak-anak tersebut membagikan takjil dari rumah ke rumah. Hampir setiap rumah diberikan bingkisan. Ada yang sampai naik tangga karena model rumah penduduknya seperti itu, ada juga yang model lainnya.
Pembagian ifthar tersebut berlangsung sampai sekitar pukul 17.00 WITA. Arahan selanjutnya, anak-anak SD IT Al-Wahdah Bombana diarahkan untuk menuju ke Masjid An-Nur yang berada di kompleks Pesantren Al-Wahdah Bombana putri, Kelurahan Lauru, Kecamatan Rumbia Tengah. Masjid itulah yang akan menjadi tempat berbuka puasa bersama.
Suasana Riuh Buka Puasa Bersama
Namanya anak-anak, pasti tidak jauh dari suasana riuh dan hiruk-pikuk. Mereka saling bercerita, bercanda, bahkan saling mengganggu satu sama lain. Oleh karena kehadiran anak-anak tersebut, maka Masjid An-Nur menjadi cukup ramai.
Sebelum waktu berbuka puasa benar-benar tiba, ada acara pembukaan dan sambutan-sambutan. Ustaz Hasmin, Kepala SD IT Al-Wahdah Bombana, memberikan sambutan yang pertama. Beliau menyampaikan tentang keutamaan memberikan buka puasa kepada orang lain.
Acara buka puasa bersama ini menjadi makin khidmat, saat ada Ananda Sultan yang membacakan ayat suci Al-Qur’an. Berada di meja depan hadirin, anak tersebut membacakan kalamullah tersebut.
Kesempatan atau giliran terakhir adalah Ustaz Aidil Musakar, SH, Pimpinan Pondok Pesantren Al-Wahdah Bombana. “Siapa yang puasa full? Siapa yang puasa setengah? Siapa yang tidak puasa?” Tanya beliau ketika memulai tausyiah singkatnya.
Anak-anak sebagian mengacungkan tangan bagi yang berpuasa, setengah berpuasa, bahkan yang tidak berpuasa sekalipun. Ustaz lulusan Sekolah Tinggi Islam dan Bahasa Arab (STIBA) Makassar ini mengatakan bahwa tiba di pertengahan Ramadan memang tanpa terasa.
“Bulan Ramadan ini memang terbatas waktunya dan termasuk amalan yang mulia adalah berbagi. Memberikan buka puasa itu bisa mendapatkan pahala orang yang berpuasa tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa tersebut. Makanya, ada yang cuma dapat pahala 30, ada yang 60, 100, atau lebih dari itu.” Ujarnya.
Ustaz Aidil kembali bertanya, “Siapa yang tadi memberikan dua kotak, tiga kotak, atau lebih?”
Anak-anak kembali merespons. Namun, rata-rata memang cuma membagi satu kotak saja. Tibalah waktu berbuka puasa, hadirin menikmati hidangan yang telah disediakan. Begitu pula anak-anak, mereka menikmati sajian makanan dan minuman yang lezat, apalagi mereka baru saja melakukan amalan di bulan suci Ramadan yang juga lezat.
