Persepsi rumah kosong itu biasanya lekat dengan horor dan semacamnya. Kalau melihat fenomena yang ada sekarang, rumah kosong dikatakan rumah yang angker, berhantu, sering ada penampakan, makanya dibuat film-film untuk anak muda.
Kalau rumah kosong seperti itu, memang bisa dihuni oleh para jin. Namun, ada pula rumah kosong yang sudah ada penghuninya, tetapi tidak dimanfaatkan untuk kegiatan agama. Tidak pernah dipakai sholat, tidak pernah dipakai membaca Al-Qur’an, tidak pernah untuk berdzikir, mendalami ilmu agama, dan lain sebagainya.
Begitu juga rumah yang seperti itu bisa diidentikkan dengan kuburan. Bukankah kuburan sering dipersepsikan tempat yang angker? Jangan menjadikan rumah kita seperti kuburan, sebagaimana larangan dari Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam.
Dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
لَا تَجْعَلُوا بُيُوتَكُمْ قُبُورًا ، وَلَا تَجْعَلُوا قَبْرِي عِيدًا ، وَصَلُّوا عَلَيَّ ، فَإِنَّ صَلَاتَكُمْ تَبْلُغُنِي حَيْثُ كُنْتُمْ
“Jangan jadikan rumah kalian sebagai kuburan dan jangan jadikan kuburanku sebagai Id, bershalawatlah kepadaku karena shalawat kalian akan sampai kepadaku di manapun engkau berada.” (Hadits ini dikeluarkan oleh Abu Daud dalam Sunan-nya (2042), Imam Ahmad dalam Musnad-nya (8605), Ath Thabrani dalam Al Ausath (8/81), dan yang lainnya.)
Ketika Memasuki Rumah Kosong
Salah satu adab yang baik ketika memasuki rumah adalah mengucapkan salam. Ya, salam sebagaimana yang kita kenal, salam yang kita ucapkan pula saat selesai sholat, ke kanan dan ke kiri.
Namun, bagaimana ketika kita memasuki rumah kosong? Mungkin kita hidup sendiri di rumah itu, sebagai jomblo. Wah, nasib ini! Atau kita sudah berkeluarga, tetapi pasangan kita dan anak-anak sedang keluar rumah atau keluar kota. Kita masuk sendiri di rumah, apakah harus tetap mengucapkan salam?
Dalil tentang mengucapkan salam saat memasuki rumah ada di dalam Al-Qur’an. Allah ‘azza wa jalla berfirman,
فَإِذَا دَخَلْتُمْ بُيُوتًا فَسَلِّمُوا عَلَى أَنفُسِكُمْ تَحِيَّةً مِنْ عِنْدِ اللَّهِ مُبَارَكَةً طَيِّبَةً
“Bila kalian memasuki rumah, hendaklah kalian memberi salam kepada diri kalian, salam yang ditetapkan dari sisi Allah, yang diberkahi lagi baik.” (QS. An-Nur: 61)
Nah, dari ayat tersebut, rupanya Allah memerintahkan kita untuk memberi salam terutama kepada diri kita sendiri. Jadi, mau rumah itu kosong atau tidak, ternyata tetap harus memberikan salam. Inti dari salam itu adalah doa untuk diri kita sendiri dan hamba-hamba Allah lainnya yang sholeh.
Seorang ulama bernama Imam Al-Qurtubi rahimahullah menjelaskan tentang salam yang dimaksud,
والأوجه أن يقال : إن هذا عام في دخول كل بيت ، فإن كان فيه ساكن مسلم يقول : السلام عليكم ورحمة الله وبركاته ، وإن لم يكن فيه ساكن يقول : السلام علينا وعلى عباد الله الصالحين ، وإن كان في البيت من ليس بمسلم قال : السلام على من اتبع الهدى ، أو السلام علينا وعلى عباد الله الصالحين اهـ
“Pendapat yang lebih kuat tentang makna ayat tersebut adalah bahwa ini berlaku umum untuk memasuki setiap rumah. Jika di dalamnya ada penghuni yang Muslim, maka seseorang mengucapkan, ‘Assalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh’ (Semoga keselamatan, rahmat Allah, dan keberkahan-Nya tercurah kepada kalian). Jika di dalamnya tidak ada penghuni, maka seseorang mengucapkan: ‘Assalamu ‘alaina wa ‘ala ‘ibadillahish shalihin’ (Semoga keselamatan tercurah kepada kami dan kepada hamba-hamba Allah yang saleh). Dan jika di dalam rumah tersebut ada penghuni yang bukan Muslim, maka seseorang mengucapkan: ‘Assalamu ‘ala manittaba’al huda’ (Semoga keselamatan tercurah kepada siapa saja yang mengikuti petunjuk) atau ‘Assalamu ‘alaina wa ‘ala ‘ibadillahish shalihin’ (Semoga keselamatan tercurah kepada kami dan kepada hamba-hamba Allah yang saleh).”
Nah, jadi rumah kosong sekali lagi ketika masuk, mesti dibacakan salam juga. Pertanyaannya, bagi yang jomblo, itu rumah kosong mau sampai kapan? Kapan mau diisi dengan pasangan? Ini ‘kan sudah bulan Syawal 🙂
Waallahu ‘alam bisshawab.
Sumber:
Penjelasan Hadits: “Jangan Jadikan Rumah Kalian Sebagai Kuburan”
Copyright © 2025 muslim.or.id