Ta’lim Spesial Muharram: Kupas Bulan Muharram dari Awal Mula Hingga Menggapai Pribadi yang Mulia

Ta’lim Spesial Muharram: Kupas Bulan Muharram dari Awal Mula Hingga Menggapai Pribadi yang Mulia

Memasuki hari keempat di bulan Muharram 1447 Hijriyah, pimpinan Pondok Pesantren Al-Wahdah Bombana, Ustaz Aidil Musakar, mengisi ta’lim spesial Muharram. Judul yang diangkat tentang Spirit Perubahan Diri. Apa yang mau diubah?

Ta’lim ini berlangsung hari ini, Senin (30/6/2025), bertempat di Masjid Fastabiqul Khairat, Kelurahan Lampopala, Kecamatan Rumbia. Dimulai dari ba’da Maghrib pukul 18.15 WITA hingga selesai menjelang adzan Isya berkumandang.

Tidak Dapat Dimungkiri

ta'lim-spesial-muharram-1

Sebagai bagian dari kaum muslimin, bulan Muharram ini memang termasuk bulan yang spesial. Pasalnya, bulan tersebut disebut dengan bulan Allah. Namanya bulannya Allah, kata Ustaz Aidil, “Seakan-akan tidak ada bulan lain di luar bulan Muharram.”

Keutamaan bulan Muharram memang untuk beribadah. Bulan ini termasuk ke dalam bulan haram. Bagi orang yang sholeh, bulan Muharram tidak disia-siakan untuk beribadah.

“Hal itu dicontohkan oleh Sufyan at Tsauri yang banyak berpuasa di bulan Muharram. Begitu pula beliau mengajak keluarganya. Berpuasa secara khusus di bulan Muharram adalah di tanggal 10. Namanya puasa Asyura. Sedangkan di tanggal 9 namanya puasa Ta’sua.” demikian ujar Ustaz Aidil.

Menurut beliau, pada awalnya bulan Muharram disebut dengan Safarul Awal. “Hal ini karena setelah Muharram adalah bulan Safar. Namun, sejak datangnya Islam, namanya berubah menjadi bulan Muharram,” lanjut beliau.

Pahala Puasa Asyura

ta'lim-spesial-muharram-2

Keistimewaan puasa Asyura pada tanggal 10 Muharram memang luar biasa. Ustaz Aidil menyebutkan dalilnya. Namun, secara lengkap sebagai berikut:

Dari Abu Qotadah Al Anshoriy, berkata,

وَسُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَرَفَةَ فَقَالَ « يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ وَالْبَاقِيَةَ ». قَالَ وَسُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَاشُورَاءَ فَقَالَ « يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ

“Nabi Shallallahu ’Alaihi Wasallam ditanya mengenai keutamaan puasa Arafah? Beliau menjawab, ‘Puasa Arafah akan menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.’ Beliau juga ditanya mengenai keistimewaan puasa ’Asyura? Beliau menjawab, ‘Puasa ’Asyura akan menghapus dosa setahun yang lalu.’” (HR. Muslim no. 1162).

Ada keutamaan, Allah akan menghapus dosa seorang hamba setahun yang lalu. “Ini kesempatan bagi kita, karena sekalipun pendosa dan pelaku maksiat, tetap mengharapkan ampunan dan kasih sayang Allah,” kata ustaz alumnus STIBA Makassar yang sekarang berubah menjadi IAI STIBA Makassar.

ta'lim-spesial-muharram-5

Pada mulanya, ketika awal pertama kali kaum muslimin hijrah dari Makkah ke Madinah, orang Yahudi berpuasa di tanggal 10 Muharram. Orang Yahudi mengagungkan tanggal tersebut.

“Untuk menyelisihi Yahudi, Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam meniatkan untuk berpuasa pula di tanggal 9 Muharram. Namun, kata Ibnu Abbas, hal itu belum terlaksana, sudah meninggal Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Ada yang mengatakan kalau tidak sempat berpuasa di tanggal 9, boleh di tanggal 11 Muharram,” tambah Ustaz Aidil lagi.

Tiga Golongan Manusia

ta'lim-spesial-muharram-3

Menyikapi datangnya bulan Muharram, sesuai penuturan Ustaz Aidil, ada tiga golongan manusia. “Pertama, yang biasa-biasa saja. Kedua, ada yang berlebih-lebihan. Misalnya dengan pesta, kembang api, merayakan tahun baru Hijriyah sebagaimana orang-orang merayakan tahun baru Masehi. Jika ada perintah untuk merayakan bulan Muharram, maka orang-orang sholeh sebelum kita yang lebih dulu melakukannya. Sedangkan, golongan ketiga beribadah di bulan Muharram.”

Masih tentang bulan mulia dalam ta’lim spesial Muharram ini, ada pula amalan berpuasa mengakhiri tahun Hijriyah dan berpuasa mengawali tahun baru Hijriyah. Dalil yang dipakai sebagai berikut:

مَنْ صَامَ آخِرَ يَوْمٍ مِنْ ذِي الحِجَّةِ ، وَأَوَّلِ يَوْمٍ مِنَ المُحَرَّمِ فَقَدْ خَتَمَ السَّنَةَ المَاضِيَةَ بِصَوْمٍ ، وَافْتَتَحَ السَّنَةُ المُسْتَقْبِلَةُ بِصَوْمٍ ، جَعَلَ اللهُ لَهُ كَفَارَةٌ خَمْسِيْنَ سَنَةً

“Barang siapa yang berpuasa sehari pada akhir dari bulan Dzuhijjah dan puasa sehari pada awal dari bulan Muharrom, maka ia sungguh-sungguh telah menutup tahun yang lalu dengan puasa dan membuka tahun yang akan datang dengan puasa. Dan Allah Ta’ala menjadikan kaffarot/tertutup dosanya selama 50 tahun.” Hadits ini disebutkan oleh Asy Syaukani dalam Al Fawa-id Al Majmu’ah (96) dan Ibnul Jauzi menyebutkannya dalam Al Mawdhu’at (2: 566).

Dari penjelasan Ustaz Aidil, mengambil penjelasan dari para ulama, bahwa hadits di atas adalah lemah atau palsu. “Ada seseorang yang kerja di tambang, orang Jawa. Katanya, di akhir tahun Hijriyah berpuasa dan malamnya membaca Surah Yasiin sebanyak tiga kali.”

Menghadapi yang seperti itu, saran dari Ustaz Aidil, “Teliti dulu dalilnya. Jangan karena ada tulisan Arabnya, langsung mau diamalkan.”

Ada pula pemahaman yang dikenal di masyarakat Bugis, pada tanggal 10 Muharram adalah kesempatan untuk membeli perabotan. “Katanya, beli perabotan, seperti gayung, untuk menolak bala. Katanya, bulan Muharram adalah bulan naas. Padahal, bulan Muharram adalah bulan yang mulia.”

Mengajak untuk Introspeksi

ta'lim-spesial-muharram-4

Bulan baru, tahun baru, Ustaz Aidil mengajak hadirin untuk merenung. “Mari kita introspeksi, ketika waktu berlalu, maka jatah hidup kita di dunia ini semakin berkurang. Kata Imam Hasan Basri, manusia itu seperti hitungan hari. Jika satu hari berlalu, maka sebagian diri kita ikut pergi.”

Ustaz Aidil juga mengajak jamaah untuk bersyukur. “Masuknya kita ke tahun Hijriyah yang baru ini adalah bukti kasih sayang Allah. Agar Allah memberikan kesempatan kepada kita untuk menambah amal.”

Terakhir, pesan dari beliau, mengutip dari perkataan Ali bin Abi Thalib radhiyallahu anhu, “Dunia adalah tempat beramal, bukan tempat untuk dihisab. Sedangkan akhirat adalah tempat dihisab, bukan tempat untuk beramal.”

Sumber:

https://rumaysho.com/3750-keutamaan-puasa-asyura.html

https://rumaysho.com/2080-hukum-puasa-di-awal-dan-akhir-tahun-hijriyah.html

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Copyright © 2025 wahdahbombana.or.id