Pelatihan Pengajar Dirosa MWD Bombana, Awal Langkah Besar Menyebarkan Cahaya Al-Qur'an di Tengah Masyarakat

Selangkah di depan, untuk pertama kalinya, Muslimah Wahdah Bombana (MWD) Bombana menyelenggarakan Pelatihan Pengajar Dirasah Orang Dewasa (Dirosa). Narasumbernya pun tidak tanggung-tanggung didatangkan di tempat kegiatan.

Masjid An-Nur yang masih berada di kompleks Pondok Pesantren Al-Wahdah Bombana Putri, Kelurahan Lauru, Kecamatan Rumbia Tengah, menjadi lokasi berlangsungnya kegiatan dari hari Kamis (30/5/2025) hingga Jum’at (31/5/2025) ini. Dimulai dari Kamis pagi, sekitar pukul 08.00 WITA.

Langsung dari Pusat

Seperti yang diungkapkan di awal tulisan ini, bahwa pembicara atau narasumber kegiatan tersebut adalah Ustazah Syamsi Asni Maknu (Ummu Hasan). Beliau memegang amanah sebagai Ketua Muslimah Wahdah Training Center (MWTC) Muslimah Wahdah Pusat (MWP).

Jabatannya juga sebagai Anggota Dewan Syura Muslimah. Selain aktif dalam organisasi dakwah, beliau juga menjadi Komisaris Malika & Wahdah Bakery.

Sedangkan untuk Co Fasilitator Pelatihan Pengajar Dirosa ini adalah Ustazah Irnawati Mas’ud atau Ummu Afif. Beliau sebagai Pengurus P2TQ MWP dan Muslimah Wahdah Wilayah (MWW) Sulawesi Tenggara (Sultra).

Berikutnya adalah Ustazah Zakiyah Kapai (Ummu Salman), Ketua Koordinasi Pembinaan Murabbiyah MWD Konawe. Dan, yang terakhir adalah Ustazah Zamria (Ummu Zubair), Ketua Divisi Pengembangan dan Pengajaran Dasar Al-Qur’an (P2DQ) MWW Sultra.

Diikuti Banyak Peserta

Pentingnya kegiatan ini, menarik minat peserta dari berbagai kecamatan di Kabupaten Bombana. Mencapai 60 orang peserta, berasal dari Kelurahan Kasipute (Kecamatan Rumbia). Ada pula dari Kecamatan Poleang, Poleang Barat, Poleang Timur, Kabaena Barat, dan Kabaena Utara. Dua kecamatan yang disebutkan terakhir ini datang dengan kapal laut.

Pembukaan kegiatan oleh Ustazah Hadnia, SP (Wakil Ketua Muslimah DPD Wahdah Islamiyah Bombana). Dikatakan oleh beliau, “Metode Dirosa yang kita pelajari hari ini, insya Allah, akan menjadi salah satu wasilah untuk mencetak generasi yang lebih mencintai Al-Qur’an, yang tidak hanya menghafal dan memahami, tetapi juga mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.”

Agar peserta bisa bersemangat dan mengikuti kegiatan yang mengambil tema “Mencetak Pengajar Dirosa yang Amanah dan Berkualitas” ini dengan baik, maka setiap peserta menuliskan motivasi serta harapannya pada secarik kertas kecil. Lalu, mereka menempelkannya di papan kertas yang telah disediakan panitia. Berbagai macam harapan peserta, di antaranya harapan yang terkait dengan ilmu, kemampuan, dan sikap.

Masing-masing peserta sudah dibekali dengan buku catatan, alat tulis, buku Dirosa, dan disatukan dalam satu map sebagai fasilitas dalam kegiatan ini. Hal ini tentu saja mendukung pembelajaran Pelatihan Pengajar Dirosa ini.

Dalam menerima pelajaran, para peserta sudah terbagi ke dalam kelompok-kelompok. Penataan kursi dan meja dibuat melingkar agar komunikasi tatap muka lebih bisa terjalin.

Setelah Berakhir Kegiatan

Pada hari Jum’at sebelum sore hari, kegiatan sudah berakhir. Penutupan oleh Ustazah Hadnia kembali. Beliau mengatakan, “Hari ini kita telah sampai di penghujung rangkaian Pelatihan Pengajar Al-Qur’an Metode Dirosah. Sungguh, ini bukanlah akhir, tetapi justru awal dari langkah besar kita dalam menyebarkan cahaya Al-Qur’an di tengah masyarakat. Ilmu yang telah kita pelajari, baik tentang metode, teknik mengajar, maupun nilai-nilai dalam mengajarkan Al-Qur’an, semoga menjadi bekal berharga untuk dakwah yang lebih luas dan bermakna.”

Para peserta pun bersiap untuk kembali ke tempat masing-masing dengan membawa ilmu dari kegiatan ini. Selain itu, tentunya, jalinan kebersamaan sesama muslimah dalam menyebarkan nilai Al-Qur’an dan dakwah bisa makin bertambah dalam lingkup MWD Bombana.