Untuk Apa Sih Bulan Ramadhan Diciptakan?dan Bagaimana menyambutnya? Oleh: Feni Faldia (Kelas: XII MIPA 1)

Untuk Apa Sih Bulan Ramadhan Diciptakan?dan Bagaimana menyambutnya? Oleh: Feni Faldia (Kelas: XII MIPA 1)

Ngomong-ngomong judul di atas membahas tentang penciptaan Ramadhan dan penyambutannya.Kalau dipikir pikir iya juga yah, Untuk apa sih bulan Ramadhan diciptakan?Untuk puasa? Atau untuk berkumpul bersama keluarga dan teman untuk ngabuburit? Atau hanya untuk ibadah?,karena di dalamnya semua amalan kebaikan dilipatgandakan? Dan,kalau memang untuk ibadah,bagaimana sih cara menyambutnya?

Tanpa berlama lama lagi ayo kita bahas.Ibaratnya itu gini,kalau kendaraan kita entah itu motor atau mobil rusak pasti kita akan membawanya ke bengkel untuk diperbaiki yang mana yang rusak entah itu rantainya yang berkarat,mesinnya rusak atau ada baut yang lepas.

Nah,kita diibaratkan sebagai kendaraan dan bengkel tersebut adalah bulan Ramadhan tempat kita untuk membersihkan atau memperbaiki hati-hati kita dari iri,dengki dan hal maksiat lainnya yang kita lakukan dengan sengaja maupun tidak di sengaja.

Dalam 11 bulan ini kita berkelana di bumi Allah pasti melakukan kesalahan.Sebagaimana sabda Rasulullah;

كُلُّ ابْنِ آدَمَ خَطَّاءٌ وَخَيْرُ الْخَطَّائِيْنَ التَّوَّابُوْنَ.

Artinya, “Setiap anak Adam (manusia) pasti berbuat salah, dan sebaik-baik orang yang bersalah adalah yang bertaubat.” (HR Tirmidzi).

Kita melakukan kesalahan entah itu ghibah (membicarakan keburukan orang),iri hati,membentak orang tua dan hal kecil lainnya yang kita anggap enteng ataupun perbuatan yang besar dosanya yang bisa membuat pelakunya keluar dari agama islam.Naudzubillahimindzalik.

Nah,1 bulannya lagi itu adalah bulan Ramadhan disinilah kita akan memperbaiki diri dari segala yang dapat menghitamkan hati yaitu dengan berbuat baik,banyak banyak meminta ampunan,maupun shalat malam.Maka dari semua perbuatan baik kita itu dapat menghilangkan bintik hitam di hati kita,secara beriring.

Maka dari itu dalam momen ini,waktu-waktu kita itu harus dipergunakan dengan baik jangan sampai setelah Ramadhan berakhir dosa-dosa kita tidak terampuni maka itu sangat celaka sebagaimana sabda rasulullah:

رَغِمَ أَنْفُ عَبْدٍ – أَوْ بَعُدَ – دَخَلَ عَلَيْهِ رَمَضَانُ فَلَمْ يُغْفَرْ لَهُ

“Celakalah seorang hamba yang mendapati bulan Ramadhan kemudian Ramadhan berlalu dalam keadaan dosa-dosanya belum diampuni” (HR. Ahmad).

Karena teman sekalian yang insyaallah dirahmati Allah, Ramadhan sudah pasti akan datang tapi yang dipertanyakan adalah apakah kita masih bisa membersamai Ramadhan? Semoga kita masih membersamainya.Aamiin.

Itulah mengapa Allah Menciptakan Ramadhan selain untuk beribadah kepada Allah SWT dan berkumpul bersama keluarga dan teman teman untuk berbuka dan berbagai macam kebahagiaan lainnya.Dalam momen Ramadhan ini juga sebagai tempat membersihkan jiwa kita dari segala dosa yang kita lakukan,dan tempat untuk meminta ampunan dan ridho Allah SWT.

Namun,jangan selepas Ramadhan semua amalan-amalan kita yang kita kerjakan di bulan Ramadhan juga ikut sirna pergi juga bersama Ramadhan.Akan tetapi,sebaiknya kebaikan yang kita lakukan di dalam bulan Ramadhan itu kita harus pertahankan.Jika hal itu berlanjut hingga Ramadhan kembali menjumpai kita.insha allah itu adalah tanda bahwa diterimanya amal ibadah kita.Aamiin.

Nah,sekarang kita beralih ke “Bagaimana sih Menyambut Bulan Ramadhan?”

Teman-teman sekalian menyambut bulan Ramadhan itu bukan dengan berkumpul ramai-ramai menyalakan kembang api sambil bersorak sorak bahagia.Bukan itu yang dimaksud dalam menyambut bulan ramadhan disini.Akan tetapi,menyambut bulan Ramadhan itu dengan berdoa supaya kita dikembalikan lagi bersama ramadhan sebagaimana doa yang dapat dibaca ketika menyambut datangnya bulan
Ramadhan.Rasulullah bersabda:

اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِى رَجَبٍ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ

Artinya: “Ya Allah, berkahilah kami di dalam bulan Rajab dan Sya’ban, dan sampaikanlah kami pada bulan Ramadhan.” (HR Ahmad).*

Dan para sahabat terdahulu mereka mempersiapkan waktu 6 bulan full sebelum memasuki Ramadhan untuk melatih diri mereka untuk puasa,meningkatkan kualitas shalat malam mereka,tilawah Qur’an,dan menghadiri majelis-majelis ilmu yang membahas tentang Ramadhan yang akan membangkitkan semangat mereka untuk menyambut bulan kemuliaan ini dan yang paling utama yaitu do’a agar dipertemukan
kembali dengannya kan apa gunanya waktu 6 bulan full untuk melatih diri kita untuk menyambut Ramadhan tidak dibarengi dengan doa.

Untuk menyambut Ramadhan itu butuh effort dan konsisten karena kita akan melatih fisik maupun mental kita untuk menyambut bulan kemuliaan ini dengan sungguh-sungguh dan hanya mengharap ridho Allah SWT.

Begitulah para sahabat menyambut bulan Ramadhan dengan sungguh-sungguh. Hmm..bagaimana dengan kita?

*(Keterangan juri: Hadits ini dikeluarkan oleh Ahmad dalam musnadnya, Ibnu Suniy dalam ’Amalul Yaum wal Lailah. Namun perlu diketahui bahwa hadits ini adalah hadits yang lemah (hadits dho’if) karena di dalamnya ada perowi yang bernama Zaidah bin Abi Ar Ruqod. Zaidah adalah munkarul hadits (banyak keliru dalam meriwayatkan hadits) sehingga hadits ini termasuk hadits dho’if. Hadits ini dikatakan dho’if (lemah) oleh Ibnu Rajab dalam Lathoif Ma’arif (218), Syaikh Al Albani dalam tahqiq Misykatul Mashobih (1369), dan Syaikh Syu’aib Al Arnauth dalam takhrij Musnad Imam Ahmad). 

2 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Copyright © 2025 wahdahbombana.or.id