Bulan ini, kita masih berada di bulan Muharram. Bulan ini dikatakan sebagai bulannya Allah. Apa maksud dari bulannya Allah ini?
Pertanyaan tersebut muncul dalam awal pembahasan ta’lim rutin malam Sabtu atau Jum’at malam. Kalau malam Sabtu, berarti merunut waktu Hijriyah. Sedangkan kalau Jum’at malam, mengikuti kalender Masehi.
Ta’lim ini masih berlangsung di Masjid An-Nur, Kompleks Ponpes Al-Wahdah Bombana Putri, Kelurahan Lauru, Kecamatan Rumbia Tengah, (4/7/2025), dimulai ba’da Maghrib. Pematerinya masih sama seperti pekan-pekan sebelumnya, yaitu: Ustaz Akbar Jabba, Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Wahdah Islamiyah (WI) Bombana. Mengambil tema Peristiwa-peristiwa di Bulan Muharram.
Disandarkan Kepada Allah
“Bulan Muharram itu dikatakan sebagai bulannya Allah, berdasarkan hadits Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam tentang puasa di bulan Muharram,” ujar Ustaz Akbar.
Dalil lengkapnya sebagai berikut:
Dari Abu Hurairah, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda,
أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ
“Puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah – Muharram. Sementara shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat malam.” (HR. Muslim no. 1163).
Menurut Ustaz Akbar, segala sesuatu yang disandarkan kepada Allah, pastilah mulia. Ada Baitullah, rumah Allah, yaitu: Ka’bah. Ada pula rasul Allah, kitab Allah, yaitu: Al-Qur’an.
Baca Juga: Kisah Nyata Seorang Makmum Menyuruh Imam Mundur Ketika Sholat Berjamaah
Orang-orang Yahudi memuliakan bulan Muharram karena Allah memenangkan Nabi Musa alaihissalam. “Hal tersebut ditandai saat Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam hijrah ke Madinah. Namun, pada dasarnya, orang Yahudi itu tidak bertauhid. Jadi, mereka tidak berhak mengikuti Nabi Musa alaihissalam. Orang Yahudi sudah melenceng dari akidah.”
Puasa di Tanggal 9 Muharram
Sebelum puasa Asyura dilakukan, ada yang namanya puasa Ta’sua. “Kata Ta’sua berasal dari tis’ah yang artinya sembilan. Tidak ada dalil untuk berpuasa di tanggal 10 dan 11. Jika berpuasa di tanggal 11 Muharram, maka itu masuk keutamaan memperbanyak puasa di bulan Muharram.”
Puasa Asyura adalah awalnya syariat Nabi Musa alaihissalam. “Itu menjadi bukti bahwa syariat nabi-nabi sebelumnya masih ada dan dibawa ke dalam syariat Islam. Misalnya, kurban dari zaman Nabi Ibrahim alaihissalam, diteruskan ke syariat yang sekarang,” ujar ustaz yang baru saja pulang dari kampung halaman ini.
Antara Nawasib dan Syiah
Dalam konteks membahas bulan Muharram, selalu ada kaitannya dengan Syiah. Namun, ada satu kelompok yang bertentangan atau menjadi lawan dari Syiah, namanya Nawasib. Ustaz Akbar menjelaskan, “Nawasib itu membenci keluarga Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Nawasib bergembira di tanggal 10 Muharram karena Husein meninggal di tanggal 10 Muharram. Mereka biasanya masak, lalu dibagi-bagikan makanan.”
Tambah Ustaz Akbar lagi, tentang kondisi di kampungnya, “Di kampung saya, tanggal 10 Muharram, orang-orang pada beli peralatan dapur yang berupa plastik. Ada juga pada tanggal 10 Muharram, membuat makanan berupa bubur 7 macam bahannya. Nah, ini bahayanya, jangan sampai mengikuti Nawasib!”
Beliau mencontohkan fenomena di Jawa, “Kalau di Jawa, tanggal 10 Muharram, ada kerbau atau sapi yang dilepas, namanya Kiai Slamet. Hewan itu diarak, ketika jatuh tinjanya, langsung diambil. Ini ada dua penyebabnya. Satu, tidak ada akal sehatnya. Kedua, tidak ada yang mengajari mereka syariat Islam.”
Baca Juga: Mencari Keridhoan Allah Menurut Ibnul Qayyim Rahimahullah
Sekarang tentang Syiah. Kata Ustaz Akbar, “Syiah di Indonesia sekarang sudah terang-terangan memperingati hari Karbala.”
Bagaimana dengan sejarah saat 10 Muharram? Kita tahu, bahwa di tanggal tersebut, cucu Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, yaitu: Husein radhiyallahu anhu terbunuh. “Pada mulanya, khalifah Yazid bin Muawiyah menyuruh Gubernur Irak untuk mengamankan Husein saja, bukan membunuhnya. Mereka pun berperang antara pasukan Husein dan Gubernur Irak. Ada satu orang yang menikam Husein, tiba-tiba yang lain ikut. Saat Yazid memegang kepala Husein yang terpenggal, dia mencium kepala Husein karena kepala itulah yang sering dicium oleh Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam.”
Lebih Lanjut Tentang Syiah
Ustaz Akbar dengan tegas mengatakan tentang Syiah, “Orang Syiah itu paling jahat, pengecut, pecundang. Orang Yahudi terang-terangan memusuhi Islam, tetapi Syiah memusuhinya dari dalam.”
Mengupas kejadian yang lalu, tentang Iran berperang dengan Israel. “Iran dianggap pahlawan dan itu yang mereka inginkan. Antara Syiah, Iran, dan Yahudi itu saudara kembar. Bisa jadi itu perang pura-pura atau memang perang betulan akibat dari doa qunut Nazilah yang diijabah Allah. Dalam doa qunut Nazilah, isinya agar orang dzolim dihancurkan oleh orang yang dzolim.”
Baca Juga: Kisah Nyata Pohon Mangga Manalagi Berbuah Lebat, Bukan Karena Pupuknya, Bukan Juga Karena Bibitnya
Masih membahas perang tersebut, “Namun, sepertinya itu cuma makar. Buktinya, perang ini tidak berlanjut. Ini adalah pancingan bagi negara-negara Islam. Paling rawan itu Arab Saudi. Jangan dikira Arab Saudi itu cuma diam. Jika Saudi diserang, maka umat Islam bisa terpancing. Jangan berpikiran negatif dengan Saudi. Misalnya, ada bisnis-bisnis Yahudi di sekitar Masjidil Haram. Itu pasti dipikirkan maslahatnya. Ada juga konser musik, tetapi bukan di tanah haram, melainkan di tempat azab Allah turun, yaitu: daerah Al-‘Ula, tempat kaum Tsamud diazab Allah.”
Menjaga Keamanan
Kalau bicara tentang sumbangan ke Palestina, maka dikatakan oleh Ustaz Akbar, “Sumbangan terbesar ke Palestina itu dari Saudi, cuma tidak terlalu kelihatan.”
Dari sumbangan ke Palestina, meluncur membahas jihad. Ujar beliau, “Jihad ini bukan perkara hanya semangat, tetapi betul-betul ada kekuatan. Itu dicontohkan oleh Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Makanya, Arab Saudi masih berpikir maslahat.”
Nasihat dari beliau berikutnya, “Kita ikut para ulama, menjaga keamanan itu lebih utama daripada memunculkan isu perang.”
Sejarah pun tidak luput dikupas oleh Ustaz Akbar, kali ini tentang nabi kita. “Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam itu diracun, tetapi tidak langsung meninggal, padahal racunnya sangat tajam. Ini menandakan fisik beliau memang sangat kuat.”
Terakhir, Syiah yang disebutkan dalam ta’lim dengan tema Peristiwa-peristiwa di Bulan Muharram ini. “Banyak orang tertarik Syiah karena ada syariatnya yang disenangi hawa nafsu, yaitu: nikah mut’ah. Kenapa mereka mendewakan Husein? Ini sudah pernah kita bahas. Karena salah satu istri Husein adalah orang Persia.”
Baca Juga: 3 Amalan yang Pahalanya Tidak Terbatas
Sumber:
https://rumaysho.com/3750-keutamaan-puasa-asyura.html