3 Kiat Agar Tetap Fokus di Dunia yang Bising

3-Kiat-Agar-Tetap-Fokus-di-Dunia-yang-Bising-cover

Kalau kamu bertanya, cara memperbaiki diri itu bagaimana sih? Dimulai dari mana sih? Rupanya, jawabannya adalah diawali dari memperbaiki hati.

Tahukah kamu, apa sih kehilangan besar yang dialami orang sekarang? Apakah kehilangan jabatan? Ya, itu juga bisa.

Kehilangan uang, ya, itu juga bisa termasuk. Kehilangan pasangan, hem, wah, ini bisa saja terjadi pada siapapun.

Namun, ada satu lagi kehilangan yang bisa dialami seseorang, entah dia sadar atau tidak. Kehilangan itu adalah kehilangan kesadaran atas hidup yang sedang dijalani. Kita tidak lagi hadir dalam detik-detik yang kita miliki, merasa lewat begitu saja.

Banyak sekarang yang tidak menikmati hidup, tetapi yang ada hanya menjalani rutinitas, dari hari ke hari, bulan ke bulan, demikian seterusnya.

Memang Tidak Dirancang

3-Kiat-Agar-Tetap-Fokus-di-Dunia-yang-Bising-6

Allah Subhanahu Wa Ta’ala memang merancang otak manusia itu bukan untuk multitasking. Ada begitu banyak hal yang bising menghantam otak kita, akhirnya membuat kita jadi tidak fokus.

Tang, tung, tang, tung!

Itu bukan Tung Tung Sahur, ya, melainkan suara notifikasi yang sering masuk ke HP kita. Suara notifikasi dari aneka media sosial yang sudah terlanjur kita benamkan di benda yang berbentuk pipih itu.

Tidak hanya satu, tetapi beraneka macam notifikasi. Belum selesai dibuka satu, ada lagi yang lainnya. Dan, itu yang dibuka lagi, eh, masih disusul notifikasi lain juga. Bising sekali. Ribut sekali HP kita.

Apa efeknya bagi kita? Efek buruknya, kita jadi lebih lambat, lebih cepat lelah, kehilangan daya pikir yang jernih, menjadi lebih mudah stres, sulit membedakan informasi penting dan tidak penting, serta kehilangan jalan menuju kebahagiaan batin. (Killingworth & Gilbert, 2010 dan Clifford Ness, 2009).

Pada dasarnya, setiap detik yang hilang tanpa makna itu adalah potongan hidup yang tidak akan pernah kembali. Maka, menjaga fokus adalah bagian dari mensyukuri nikmat dan amanah hidup.

Kiat-kiat Menjaga Fokus

Ada beberapa tips atau kiat yang bisa kita lakukan untuk menjaga fokus di dunia yang semakin bising ini.

1. Menghadirkan Hati

3-Kiat-Agar-Tetap-Fokus-di-Dunia-yang-Bising-5

Dalam poin pertama ini, menghadirkan hati bukan sekadar menghadirkan yang ada di dalam dada, melainkan secara keseluruhan. Menghadirkan keadaan bersatunya pikiran, rasa, dan tubuh.

Hadir penuh dan khusyuk pada aktivitas yang sedang kita lakukan. Bagaimana caranya? Pertama, menikmati dan jangan tergesa-gesa.

Pada dasarnya, tergesa-gesa itu datangnya dari setan, sedangkan ketenangan datangnya dari Allah.

Kedua, sadar ketika bernapas. Nah, bernapas ini merupakan rutinitas kita. Apakah ada orang yang mengatakan, “Lagi malas napas, nih! Enaknya ngapain, ya?”

Tentunya tidak ada bukan? Sadar ketika bernapas, artinya kita menyadari bahwa kita ini memang sedang hidup. Lebih bagus lagi memakai pernapasan perut.

Saat bernapas, perut yang mengembang dan mengempis. Selama ini, mungkin kita memakai pernapasan dada alias diafragma. Ini yang kadang membuat sesak, yang kadang membuat tidak nyaman.

Dan, yang ketiga adalah setiap mau melakukan sesuatu, tanyakan ke dalam diri, untuk apa, sih, saya melakukan ini? Apakah betul-betul saya harus melakukan ini? Jika kita sudah tahu motivasi dan alasannya, maka kita akan lebih ringan dalam melakukan sesuatu tersebut.

2. Fokus pada yang Bisa Dikendalikan

3-Kiat-Agar-Tetap-Fokus-di-Dunia-yang-Bising-4

Kita bukanlah Aang, Sang Avatar yang bisa mengendalikan angin dan air itu. Namanya saja film khayal, jelas tidak akan mungkin terjadi di dunia nyata.

Salah satu hal yang membuat kita sesak, sedih, dan galau adalah memikirkan hal-hal yang memang tidak bisa kita kendalikan. Contohnya, hari ini kok panas banget, ya? Hari ini kok hujan deras, ya?

Itu semua tidak bisa kita kendalikan bukan? Mau panas atau hujan, itu adalah urusan Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Demikian juga reaksi atau sikap orang lain. Kita sudah berusaha baik, tetapi kok tanggapannya berbeda? Tanggapannya sama sekali di luar perkiraan kita.

Fokus saja pada hal-hal yang bisa kita kontrol, misalnya: niat, usaha, sikap, dan respon kita. Cara agar bisa fokus pada yang bisa kita kendalikan ini adalah dengan menanamkan dalam diri: Aku tidak tahu yang akan terjadi, tetapi Allah pasti mencatat skenario terbaik.

Berikutnya, lakukan yang terbaik yang kita bisa, sebab itu adalah hal yang disukai Allah. Kita melakukan hal tersebut bukan karena ingin disukai manusia.

Setelah melakukan semua yang terbaik semampu kita, maka serahkan kepada Allah. Tanamkan lagi ke dalam diri: Aku percaya, Ya Allah, Engkau sedang mengatur yang terbaik.

3. Jadikan Dzikir Sebagai Sarana Komunikasi

3-Kiat-Agar-Tetap-Fokus-di-Dunia-yang-Bising-2

Pada intinya, fokus sejati tidak lahir dari kekuatan logika maupun pikiran manusia, tetapi dari hati yang terus terhubung dengan Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Kita berdzikir ini bukanlah sebuah monolog alias kita ngomong sendiri, melainkan sebuah dialog, sebuah komunikasi yang intens antara hamba dengan Tuhannya.

Sudah Begitu Memang

3-Kiat-Agar-Tetap-Fokus-di-Dunia-yang-Bising-1

Berada di era jaman now, dengan berbagai macam notifikasi dan pemberitahuan memang bisa membuat kita merasa ramai sekali, ribut sekali. Mungkin kita berada di dalam kamar sendirian, suasana sepi, tetapi otak tidak pernah sepi dari berbagai macam pikiran.

Aneka notifikasi itu membawa pesan masing-masing. Masalah masing-masing. Yang satu belum terpecahkan, sudah ada lagi. Bising sekali bukan?

Nah, semoga kita tetap fokus di dunia yang bising ini. Semoga kita tetap menjaga kewarasan juga, di tengah dunia yang mungkin terasa agak “gila” ini.

Mungkin kamu ada cerita atau kisah seru terkait hal di atas? Boleh cerita di kolom komentar di bawah, ya!

Sumber: Menata Hati, Jamil Azzaini

avatar for Rizky Kurnia RahmanRizky Kurnia Rahman

Ketua Departemen Media, Komunikasi, dan Humas (Medikomhum) Dewan Pengurus Daerah (DPD) Wahdah Islamiyah Bombana

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *