Bombana, wahdahbombana.or.id – Sesuai hasil musyawarah pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Wahdah Islamiyah (WI) Bombana pada Selasa (4/11/2025) yang lalu, maka diadakan Pelatihan Dirosa (Dirasah Orang Dewasa), kemarin, Sabtu (8/11/2025).
Kegiatan ini dilaksanakan di Masjid An-Nur, kompleks Pondok Pesantren Al-Wahdah Bombana Putri, Jalan Sultan Hasanuddin, Kelurahan Lauru, Kecamatan Rumbia Tengah.

Dimulai dari ba’da Maghrib, dibina langsung oleh Ustaz Aidil Musakar, Ketua Lembaga Hikmatul Qur’an DPD WI Bombana sekaligus Pimpinan Ponpes Al-Wahdah Bombana.
Tema yang diambil adalah “Mengajar Al-Qur’an Dewasa dengan Hati dan Metode yang Tepat”.
Dasar Pelatihan Dirosa

Sebelum memberikan materi atau memulai pengajaran, Ustaz Aidil mengatakan,
“Sudah banyak orang yang ingin belajar Al-Qur’an, tetapi kurang pengajar.”
Motivasi diadakan kegiatan ini juga berharap menjadi orang yang terbaik sebagaimana dalam hadits Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam,
“Sebaik-baik orang di antara kalian adalah yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkannya,” tambah Ustaz Aidil.
Selain itu, pelatihan ini bisa menjadi sarana untuk mendakwahi kaum muslimin yang lain. Disebutkan beliau,
“Banyak orang Islam yang tidak tahu mengaji. Banyak anak yang sekolah di sekolah umum, tetapi tidak tahu mengaji.”
Harapan dari pelatihan ini adalah fokus pada 3 hal,
“Nanti setiap peserta diajarkan menguasai bukunya, metode pengajarannya, dan pengelolaan halaqahnya.”
Dibacakan, Lalu Ditirukan
Pelatihan Dirosa pada bulan November ini memang cukup singkat dan terhitung kilat. Total pertemuan dalam buku Dirosa adalah 20 pertemuan, namun bisa diselesaikan hanya dalam satu malam.
Ustaz Aidil memberikan contoh bacaan dengan nada khas Dirosa. Lalu, para peserta menirukan. Terakhir, setiap peserta membaca dua atau tiga baris.

Pada akhir pertemuan atau setelah pertemuan 20 dibahas, dibentuk sebanyak tiga kelompok. Setiap peserta menghitung dari satu sampai tiga.
Kelompok satu adalah yang punya hitungan angka satu, begitu pula untuk kelompok dua maupun tiga.
Praktek langsung pengajaran Dirosa ada pada setiap kelompok. Ada yang berperan sebagai ustaz pengajar. Memperkenalkan diri, memperkenalkan metode Dirosa, membacakan contoh bacaan, dan meminta anggota kelompok menirukan.

Sampai sekitar pukul 22.30 WITA, pelatihan ini selesai. Masing-masing pulang membawa ilmu dan nantinya bisa digunakan untuk mengisi halaqah Dirosa demi menyebarkan dakwah, sekaligus belajar serta pengajaran Al-Qur’an itu sendiri.
Video dokumentasi lengkap bisa dilihat di bawah ini: