Bombana, Wahdahbombana.or.id – Pemimpin Umum Wahdah Islamiyah (WI), Ustaz Dr. K.H. Muhammad Zaitun Rasmin, Lc, M.A, hadir memberikan tausyiah dalam momen Tebar Dai Nusantara, hari Ahad (7/9/2025), yang dimulai sekitar pukul 08.00 WITA.
Awal penyampaian, Ustaz Zaitun mengaku berbangga dengan dai yang mempunyai misi mengajarkan Islam. Beliau juga memuji penampilan Fadli, vokalis grup band “Padi”, yang menyanyikan lagu Michael Heart, We Will Not Go Down.
“Fadli ini tidak asing karena beliau sering hadir di aksi Palestina,” ujar Ustaz Zaitun.
Berkaitan dengan lagu tersebut, beliau menyampaikan,
“Walaupun itu lagu, tetapi kalimat-kalimatnya menggambarkan di benak pejuang Palestina dan pendukung setianya.”
Masih tentang kondisi Palestina, disebutkan oleh Ustaz Zaitun,
“Hari-hari ini ada orang-orang yang tidak pernah berhenti mendukung Palestina. Yang berangkat ke Gaza itu justru banyak yang bukan muslim karena ini memang masalah kemanusiaan.”
Tidak hanya relawan, tetapi juga kalangan lain seperti yang disampaikan beliau,
“Ikut artis-artis dalam rombongan ke Palestina. Mereka sudah berwasiat, ada video yang sudah menyerahkan barang berharga kepada keluarganya, karena tidak mau diambil oleh Zionis.”
Semangat Membela Gaza
Lagu yang dinyanyikan oleh Fadli, vokalis grup band “Padi” ditanggapi oleh Ustaz Zaitun,
“Lagu itu diciptakan pada tahun 2005, saat ada bom sulfur di Gaza. Sejak 2005, selama 20 tahun, membumihanguskan Gaza, tetapi masih belum berhasil.”
Pesan kemanusiaan dari warga Gaza diungkapkan beliau juga,
“Mereka tidak akan meninggalkan Gaza. Tidak usah katanya datang ke sini, cukup doa dan dukungan internasional.”
Kondisi mengenaskan warga Gaza dijelaskan beliau,
“Meskipun kelaparan, mereka tetap sabar dan bertahan. Mereka digambarkan Allah dalam Surah Ali Imran ayat 146. Itu adalah karunia dari Allah dan Allah sangat mencintai orang-orang yang sabar. Cinta Allah turun kepada mereka walaupun kita tidak bisa melihatnya secara kasat mata.”
Semangat membela Palestina terus digelorakan oleh ustaz dengan gelar doktor ini,
“Kita dukung mereka, meskipun dalam pembicaraan-pembicaraan kita. Terus bersuara, sampai genosida berhenti. Memakai syal ini sebenarnya saya sedih, karena cuma ini yang bisa kita lakukan. Hampir di sekolah-sekolah Wahdah, syal-syal Palestina terlihat.”
Lebih Jauh Tentang Kejadian Kerusuhan
Tentang kondisi dalam negeri, Ustaz Zaitun mengungkapkan beberapa fakta,
“Kemarin kejadiannya cepat, bahkan super cepat tentang kerusuhan itu. Ada yang mengatakan mirip 98, ada yang mengatakan lebih daripada 98. Ini keadaan yang memprihatinkan untuk kita mengambil pelajaran dari yang terjadi itu.”
Salah satu solusi untuk memperbaiki kondisi dalam negeri yang lalu adalah melalui pertemuan dengan Presiden, hal ini dikatakan Ustaz Zaitun,
“Pertemuan dengan presiden, inisiatif dari ormas-ormas Islam untuk membicarakan Palestina. Tetapi momennya bersamaan dengan kejadian di hari Jum’at yang memilukan itu.”
Anggapan miring tentang ormas Islam, ujar Ustaz Zaitun,
“Ormas Islam dianggap sebagai pemadam kebakaran. Memangnya, kami tidak boleh ikut memadamkan api?”
Ustaz Zaitun juga memberikan pesan kepada para dai,
“Sebagai dai, kita positive thinking dan berbuat kebaikan. Jika pemimpin mengalami goncangan, maka itu fitnah yang besar sekali. Jangan sampai pemimpin ada, tetapi tiada. Ada pemimpinnya, tetapi tidak punya kekuatan.”
Masih tentang kondisi Indonesia, apalagi di masa depan, Ustaz Zaitun merasa optimis,
“20 tahun lagi kita berharap bisa mewujudkan cita-cita Indonesia Emas. Kita optimis dan kita mau terwujud. Yang bisa kita lakukan hari ini untuk mewujudkan Indonesia Emas itu.”
Rizky Kurnia RahmanKetua Departemen Media, Komunikasi, dan Humas (Medikomhum) Dewan Pengurus Daerah (DPD) Wahdah Islamiyah Bombana
