Khutbah Idul Adha, Ustaz Salman Tekankan Semangat Pengorbanan Bagi Kaum Muslimin

Khutbah Idul Adha, Ustaz Salman Tekankan Semangat Pengorbanan Bagi Kaum Muslimin

Khutbah Idul Adha 1446 Hijriyah yang berada dalam satu rangkaian salat Idul Adha, diselenggarakan Dewan Pengurus Daerah (DPD) Wahdah Islamiyah (WI) Bombana di Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Wahdah Bombana putra seperti tahun lalu.

Sebelumnya, adalah takbir yang terus berkumandang dari lokasi tempat salat Idul Fitri. Imam pun sudah bersiap di tempat dan menantikan dimulainya salat.

khutbah-idul-adha-1446-hijriyah-1

khutbah-idul-adha-1446-hijriyah-2

khutbah-idul-adha-1446-hijriyah-3

Ustaz Saiful memberikan pengantar sebelum salat Idul Adha.

khutbah-idul-adha-1446-hijriyah-4

Ustaz Saiful mempersilakan kepada Ustaz Amiruddin untuk memberikan panduan dalam salat Idul Adha ini. Salat ini hanya satu kali dalam satu tahun, jadi memang perlu diberikan panduan kepada jamaah yang hadir.

khutbah-idul-adha-1446-hijriyah-5

Salat Idul Adha dimulai sekitar pukul 07.10 WITA. Setelah itu adalah khutbah Idul Adha oleh Ustaz Salman Al-Farisi, pembina ponpes. Dalam awal khutbahnya, beliau menyampaikan tentang kenyataan bahwa sebagian kaum muslimin memakai pakaian baru saat hari raya. “Memakai pakaian terbaik, tidak hanya untuk hari raya, tetapi juga mengingat pengorbanan,” ujarnya.

Krisis Kemanusiaan

khutbah-idul-adha-1446-hijriyah-8

Semaraknya Hari Raya Idul Adha di Indonesia menjadi kenyataan yang berbanding terbalik di Palestina. Kenyataan 180 derajat berbeda. Hal ini juga dikatakan Ustaz Salman, “Ada daging qurban tidak sempat dimasak, tidak ada api, dapur, dan tempat. Krisis kemanusiaan saudara-saudari kita. Mereka ingin memeluk anak mereka tanpa ketakutan.”

Beliau menambahkan, “Dunia telah berubah, melangkah di puing rumah yang telah hancur. Takbir berkumandang di langit yang hitam karena ledakan.”

khutbah-idul-adha-1446-hijriyah-6

Hal yang lebih miris disampaikan oleh ustaz yang belum menikah ini, “Mereka tidak tahu apakah masih hidup sampai matahari terbenam nanti?”

Mengingat Pengorbanan Nabi Ibrahim Alaihissalam

khutbah-idul-adha-1446-hijriyah-7

Momen Hari Raya Idul Adha dan berqurban memang tidak akan pernah terlepas dari pengorbanan yang telah dilakukan oleh bapak para nabi, yaitu: Nabi Ibrahim alaihissalam.

Kata Ustaz Salman, “Pengorbanan adalah ketundukan total kepada Allah. Ayah yang puluhan tahun menanti anak, ketika tumbuh cerdas dan lembut, diminta untuk disembelihnya.”

khutbah-idul-adha-1446-hijriyah-9

Apa yang membuat Nabi Ibrahim mau melakukannya? Disampaikan masih oleh Ustaz Salman, “Puncak penghambaan, keadilan Allah lebih tinggi daripada manusia.”

Motivasi terus disampaikan beliau, “Siapa berani kehilangan semuanya untuk Allah, maka Allah akan membalas di luar nalar manusia.”

Pendidikan Keluarga

khutbah-idul-adha-1446-hijriyah-10

Kehidupan keluarga tidak luput dari materi khutbah Idul Adha. Ujar Ustaz Salman, “Sebelum anak siap menghadapi kerasnya dunia ini, maka perlu ditumbuhkan rasa cinta kepada Allah.”

Contoh anak yang sholeh memang Nabi Ismail alaihissalam. “Lihat betapa agungnya ucapan Ismail ketika akan disembelih. Kalimat itu bukan dari nabi yang dewasa, tetapi anak belasan tahun. Ini buah pendidikan di dalam rumah. Ismail anak yang taat, berani, dan sabar. Anak itu lahir dari ayah dan ibu yang penuh keimanan.”

khutbah-idul-adha-1446-hijriyah-11

Pesan beliau berikutnya, “Anak-anak yang tumbuh tidak terarah, karena krisis iman dalam keluarga. Ajarkan anak sejak kecil taat, syukur, dan berani membela kebenaran.”

Tentang rumah sebagai tempat tinggal juga tidak luput diutarakan Ustaz Salman, “Rumah kita adalah madrasah, orang tua adalah guru pertama dan utama.”

Menjelang berakhirnya khutbah, Ustaz Salman memberikan nasihat kepada seluruh yang hadir, “Jangan remehkan kebaikan sekecil apapun. Dunia ini dalam genggaman Allah, jadi jangan pesimis! Mari laksanakan ibadah qurban sesuai dengan syariat.”

khutbah-idul-adha-1446-hijriyah-12

Salat Idul Adha selesai dilaksanakan, jamaah saling bersalaman dan mengucapkan selamat hari raya. Saling mendoakan dan tentunya di dalam hati, berharap untuk bisa bertemu lagi tahun depan.

khutbah-idul-adha-1446-hijriyah-13

avatar for Rizky Kurnia RahmanRizky Kurnia Rahman

Ketua Departemen Media, Komunikasi, dan Humas (Medikomhum) Dewan Pengurus Daerah (DPD) Wahdah Islamiyah Bombana

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Copyright © 2025 wahdahbombana.or.id