Bombana, wahdahbombana.or.id – Meskipun cuaca mendung dan sempat turun hujan rintik-rintik, tetapi tidak menghalangi pertemuan antara Dewan Pengurus Daerah (DPD) Wahdah Islamiyah (WI) Bombana dengan Bupati Bombana.
Pertemuan tersebut digelar kemarin atau tadi malam, Sabtu (6/12/2025) bertempat di rumah jabatan Bupati Bombana, Kecamatan Rumbia. Dimulai sekitar 20.30 WITA.
Hadir dari DPD WI Bombana adalah ketuanya langsung, Ustaz Akbar Jabba. Didampingi oleh Andi Syawal, Ketua Wahdah Inspirasi Zakat (WIZ) Gerai Bombana.
Selain itu juga oleh Ustaz Aidil Musakar, Pimpinan Pondok Pesantren Al-Wahdah Bombana sekaligus Ketua Lembaga Hikmatul Qur’an DPD WI Bombana.
Dan, yang terakhir adalah Ketua Departemen Media, Komunikasi, dan Humas (Medikomhum) DPD WI Bombana, Rizky Kurnia Rahman.
Membahas Program Pendidikan Islam

Dalam kesempatan pertemuan ini, Ustaz Akbar menyampaikan rencana dari DPD WI Bombana untuk menggelar Musyawarah Kerja Daerah (Mukerda).
“Ini kami menyampaikan kepada Bapak bahwa kami akan menggelar musyawarah kerja bulan Januari tahun depan, Insya Allah. Oleh karena itu, kami rencana akan mengundang Bapak untuk hadir membuka,” ajaknya.
Ajakan tersebut langsung disambut persetujuan oleh Bupati Bombana, H. Burhanuddin. Beliau menyatakan siap datang jika sedang berada di ibukota Kabupaten Bombana.
Baca Juga: Spesial Tarbiyah Gabungan: Dimulai dari Penyampaian Materi, Diakhiri dengan Rendang Daging Sapi
Pembicaraan selanjutnya adalah tentang perkembangan pesantren yang dimiliki oleh DPD WI Bombana. Bupati Bombana sempat bertanya tentang pesantren putra dan putri.
“Kalau yang di belakang rujab ini (masih berdekatan dengan lokasi rumah jabatan Bupati Bombana) adalah pesantren putri. Sedangkan yang berada di belakang kantor Dinas PU yang baru itu pesantren putra,” ungkap Ustaz Akbar.
Bupati Bombana mengatakan bahwa beliau belum pernah ke sana atau ke pesantren putra tersebut.
Program dakwah dari DPD WI Bombana juga selaras dengan program Pemerintah Daerah Kabupaten Bombana “Satu Desa Satu Hafidz”.
Program ini menitikberatkan pada pembelajaran hafalan Al-Qur’an dengan fokus mengumpulkan anak didik di satu tempat.
Metode pendidikan yang diterapkan oleh DPD WI Bombana adalah sistem pesantren. Dimulai dari tingkat SMP hingga SMA.
Namun, ada satu hal yang belum bisa dipenuhi oleh lembaga tersebut, meskipun diminta oleh orang tua.
“Kami belum bisa memenuhi permintaan orang tua siswa agar ada program belajar Al-Qur’an bagi siswa, tetapi tidak menginap di asrama. Jadi dari pagi cuma sampai sore. Kami masih terbatas SDM-nya,” lapor Ustaz Akbar kepada Bupati Bombana.
H. Burhanuddin juga sempat mempertanyakan tentang minat anak-anak yang justru masuk pesantren, tetapi di luar Kabupaten Bombana,
“Apakah di sana fasilitasnya lebih lengkap? Ini yang mau dipikirkan kembali.”
Andi Syawal mengomentari hal tersebut, “Mungkin karena kalau di luar Bombana, lokasinya jauh dari orang tua, sehingga bisa lebih fokus belajar.”
H. Burhanuddin menanggapi lagi, “Ya, sebenarnya kalau memang ketat dengan waktu khusus orang tua menemui anaknya di pesantren, saya kira itu tidak menjadi masalah.”
Masih tentang program pendidikan, disinggung juga tentang program MBG (Makan Bergizi Gratis) yang masih belum menjangkau Pondok Pesantren Al-Wahdah Bombana dan khususnya di Kecamatan Rumbia Tengah. Sedangkan, untuk di Kecamatan Rumbia, sudah berjalan cukup lama.
“Itulah yang sebenarnya diharapkan bagi para santri, Pak Haji (panggilan untuk Bupati Bombana). Nantinya ini menjadi semacam perbaikan gizi bagi para santri,” ujar Ustaz Aidil.
Membahas Program Dakwah

DPD WI Bombana adalah organisasi dakwah yang sudah lama eksis di wilayah Kabupaten Bombana. Oleh karena itu, pertemuan dengan Bupati Bombana juga tidak jauh-jauh dari urusan tersebut.
Ustaz Akbar meminta izin kepada Bupati Bombana agar DPD WI Bombana bisa aktif kembali mengisi taklim, khutbah Jum’at, dan ceramah Ramadan di Masjid Raya Nurul Iman lagi.
Ustaz lulusan STIBA yang sekarang menjadi IAI “STIBA” Makassar ini mengungkapkan kenyataan bahwa Wahdah Islamiyah Bombana sudah tidak pernah lagi muncul di Masjid Raya Nurul Iman untuk mengisi kegiatan dakwah.
Dan, beliau menyampaikan langsung kepada Bupati Bombana tentang penyebab terjadinya hal tersebut.
“Masjid itu ‘kan punya pemda. Jadi, semuanya bisa menggunakan untuk kegiatan agama maupun kegiatan Islam,” respons H. Burhanuddin dengan serius.
Bupati Bombana kemudian menyampaikan saran,
“Kalau begitu bersurat saja ke saya, nanti saya akan teruskan agar urusan ini bisa selesai.”

Pembahasan seputar pendidikan dan dakwah dirasa sudah rampung, selanjutnya adalah foto bersama antara DPD WI Bombana dan Bupati Bombana.
Harapan dari DPD WI Bombana adalah komunikasi intensif dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Bombana ini bisa berjalan dengan baik sebagaimana diungkapkan oleh Ustaz Akbar,
“Kalau Wahdah Islamiyah Bombana bisa terus bersinergi dengan pemerintah daerah, tentunya akan membuat masyarakat makin percaya.”