Bombana, wahdahbombana.or.id – Kenaikan marhalah dari ta’rif awal ke ta’rif tsani dilakukan dengan daurah yang dimulai sejak kemarin, Sabtu (18/10/2025).
Bertempat di Masjid Sunni Al-Fatih yang berada di Sangkona, Kecamatan Rumbia, Daurah Ta’rif Tsani tersebut berakhir hari ini, Ahad (19/10/2025).
Pembukaan Daurah

Pada hari Sabtu sore hari, menjelang pukul 16.30 WITA, Daurah Ta’rif Tsani dibuka. Pembawa acara, Ustaz Syawal, mengungkapkan bahwa kegiatan ini mengambil tema “Meningkatkan Soliditas dan Kolaborasi, Mewujudkan Kader Bombana Maju dan Berkah.”
Agar mendapatkan keberkahan, seperti yang diharapkan MC dan para peserta, maka dibacakan ayat suci Al-Qur’an oleh santri Pondok Tahfidz Al-Wahdah Bombana, Fauzan.

Selanjutnya, sambutan sekaligus pembukaan oleh Ketua Departemen Kaderisasi Dewan Pengurus Daerah (DPD) Wahdah Islamiyah (WI) Bombana, Ustaz Basran. Beliau mengatakan di awal sambutan,
“Daurah ini adalah bagian penting dari kaderisasi di lembaga kita.”

Beliau juga mengacu kepada marhalah yang ada di WI, sekaligus mengungkapkan tentang tarbiyah,
“Sekarang sudah ada ta’rif satu dan dua. Tarbiyah itu berhenti ketika sudah meninggal dunia. Ustaz yang ada di DPP, semuanya tarbiyah.”

Harapan beliau terhadap kegiatan ini,
“Semoga lahir kader yang tidak hanya cerdas intelektual, tetapi juga matang ruhaniyah. Selain itu, juga siap memikul amanah dakwah di manapun berada.”
Beliau tidak lupa memberikan apresiasi kepada yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut,
“Terima kasih kepada murabbi, pembimbing, dan peserta.”
Memulai Materi
Pembukaan selesai dan ditutup oleh MC, maka berikutnya adalah materi pertama.
Mengambil pembahasan tentang Al Sunnah Al Nabawiyah oleh Ustaz Aidil Musakar, Pimpinan Ponpes Al-Wahdah Bombana. Moderator oleh Ustaz Salman.

Rehat sholat Maghrib, dilanjutkan dengan sholat Isya dan makan malam bersama, maka giliran Ustaz Firmansyah, dai utusan untuk Bombana, dimoderatori oleh Ustaz Jamaaludin.


Para peserta diharuskan untuk bermalam di masjid yang full AC tersebut. Sebelum Subuh, ada sholat malam secara berjamaah.
Materi setelah Subuh dibawakan oleh Ustaz Akbar, Ketua DPD WI Bombana. Bertindak sebagai moderator adalah Ustaz Husnul Mujahid.

Pembagian halaqah bagi para peserta juga dilakukan pada pagi hari setelah pemberian materi.
Senam Hingga Latihan Menendang
Sarapan sudah tersedia. Buah pun telah dipersiapkan. Namun, sebelum para peserta melahapnya, Ustaz Amiruddin memimpin senam.

Senam ini mirip dengan gerakan pemanasan Taekwondo sebab Ustaz Amiruddin memang guru olahraga beladiri dari Korea Selatan tersebut.

Tidak cukup dengan gerakan peregangan atau pemanasan tersebut, para dai peserta dipersilakan untuk pushup dan melakukan gerakan tendangan ke arah target yang sudah dipegang Ustaz Amir.


Ada salah satu peserta yang terlihat semangat menendang hingga tendangannya mengenai target yang dipegang oleh Ustaz Nasrun. Ustaz Amir meminta ganti karena sebelumnya ada yang menendang sangat kencang hingga tangannya terlihat merasa pegal dan kebas.
Penutupan dan Kembali Melanjutkan Kehidupan dalam Bingkai Dakwah Serta Tarbiyah


Sarapan disajikan kepada semua peserta dan panitia. Perut kenyang, peserta diarahkan panitia untuk memasuki ruangan masjid kembali.

Sebelum kegiatan ini benar-benar ditutup, diberikan hadiah kepada para peserta yang beruntung. Untuk giliran pertama adalah tiga peserta dengan nilai ujian terbaik atau tertinggi.

Dan, pada giliran kedua, hadiah diberikan kepada tiga peserta juga yang terbaik selama mengikuti daurah ini.

Penutupan daurah dilaksanakan sekitar pukul 07.40 WITA. Dan, para peserta dipersilakan untuk pulang ke rumah masing-masing dengan membawa ilmu, ukhuwah, dan harapan untuk bisa terus tarbiyah dan berdakwah.